Cara ini terpaksa harus ditempuh perusahaan karena dugaan akibat permintaan yang melemah saat para konsumen menghadapi inflasi yang melonjak.
|Baca juga: Menjajal Cuan dari SBN Ritel
Dilansir dari laman resmi VOA Indonesia, meningkatnya inflasi dan krisis biaya hidup menekan anggaran rumah tangga. Pada bulan September, H&M meluncurkan rencana untuk menghemat sekitar USD190 juta per tahun.
Saat itu H&M melaporkan penjualan kuartalannya lebih rendah dari perkiraan dan hanya mampu naik di angka tiga persen dari tahun sebelumnya menjadi USD5,4 miliar. Angka itu ternyata lebih buruk dari perkiraan analis.
Perusahaan pengecer busana nomor dua di dunia ini juga melaporkan bahwa biaya restrukturisasi hampir USD76 juta akan dianggarkan pada kuartal IV/2022. Saat ini perusahaan telah mempekerjakan sekitar 155.000 orang.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News