1
1

Saham Tertekan, Investor Disarankan Koleksi Reksa Dana Pendapatan Tetap

Costumer Service sedang menjelaskan produk reksa dana. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi – Infovesta Utama merekomendasikan investor untuk mempertimbangkan berinvestasi pada reksa dana pendapatan tetap khususnya berbasis obligasi korporasi di tengah kondisi reksa dana saham terutama reksa dana indeks yang masih tertekan.

Melalui Infovesta Mutual Funds Update yang dikutip Media Asuransi, Rabu, 21 Juli 2021, Infovesta menerangkan bahwa  secara year to date (ytd) hingga 16 Juli 2021, imbal hasil reksa dana pendapatan tetap masih merupakan yang tertinggi di antara jenis reksa dana lainnya, yakni melalui Infovesta Fixed Income Fund Index tercatat imbal hasil sebesar 0,53% yang didukung oleh penguatan kinerja indeks obligasi baik obligasi korporasi (Infovesta Corporate Bond Index) maupun obligasi pemerintah (Infovesta Government Bond Index) masing-masing sebesar 2,91% dan 1,83%. 

Penguatan tersebut juga ditopang oleh adanya pertumbuhan unit penyertaan sebesar Rp4,19 miliar atau 4,98%. Hal tersebut yang turut menopang pertumbuhan asset under management (AUM) reksa dana pendapatan yang tetap naik sebesar 4,37% sepanjang tahun 2021. 

|Baca juga: Reksa Dana Berbasis Saham Teknologi Menarik Dikoleksi

Di lain sisi, imbal hasil reksa dana saham tertekan sebesar 5,38% yang disertai dengan penurunan unit penyertaan sebesar Rp1,47 miliar atau 1,55%. Namun, kondisi tersebut masih lebih baik daripada reksa dana indeks yang mengalami penurunan terdalam baik AUM maupun unit penyertaan masing-masing sebesar 22,81% dan 17,37%. 

“Hal ini terjadi akibat pelemahan di sebagian besar indeks Indonesia di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini juga sudah memasuki gelombang ke dua dengan jumlah kasus harian jauh lebih tinggi dari pada gelombang pertama mencapai lebih dari 50.000 kasus per hari.” 

Pada pekan lalu, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran memimpin dengan masing-masing mencatatkan kinerja sebesar 0,52% dan 0,18%. Penguatan juga terjadi pada reksa dana saham sebesar 0,08%, penguatan tersebut sejalan dengan penguatan kinerja IHSG sebesar 0,54% pada minggu lalu. Sementara itu, kinerja reksa dana pasar uang juga menguat sebesar 0,05% menyusul kenaikan pada obligasi pemerintah sebesar 0,52% dan obligasi korporasi sebesar 0,09%.

|Baca juga: Infovesta: Reksa Dana Pasar Uang Bisa Dipertimbangkan

Melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih tertekan, yakni angka inflasi tahunan per bulan Juni 2021 turun ke level 1,33% dari 1,68% bulan Mei 2021. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercermin melalui angka pertumbuhan produk domestik bruto juga masih mencatatkan angka negatif selama empat kuartal berturut-turut dan pada kuartal I/2021 tercatat -0,74%. 

Selain itu neraca perdagangan Indonesia juga turun dari bulan sebelumnya sebesar US$1,4 miliar menjadi US$1,32 miliar di bulan Juni 2021. Dengan demikian, hal ini masih menjadi lampu kuning bagi investor untuk berhati-hati karena masih belum terdapat kepastian akan terjadi pemulihan ekonomi dalam waktu dekat. 

Oleh karena itu, dibandingkan dengan reksa dana saham, terutama reksa dana Indeks yang masih tertekan, investor dapat mempertimbangkan berinvestasi pada reksa dana pendapatan tetap, khususnya berbasis obligasi korporasi namun tetap perlu berwaspada akan potensi gagal bayar di tengah kondisi ekonomi yang masih belum pulih. 

Selain itu, apabila investor memiliki profil risiko yang lebih tinggi dapat memilih untuk berinvestasi pada reksa dana saham non indeks. Meskipun rata-rata kinerja reksa dana saham turun, tetap ada produk reksa dana saham yang mampu mencatatkan kinerja apik selama tahun 2021 ini. Hal tersebut yang kemudian menjadi PR investor untuk mengidentifikasi produk reksa dana mana yang dinilai mampu menghasilkan kinerja baik ke depannya. Aca

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Posisi Kas Kuat, Peringkat Mayora Indah (MYOR) Ditegaskan idAA
Next Post KPR CIMB Niaga Tumbuh, Berkat Inovasi dan Peningkatan Layanan

Member Login

or