Media Asuransi, JAKARTA – Menjelang tutup tahun, sejumlah emiten beramai-ramai menebar dividen interim. Terbaru, PT Indosat Tbk (ISAT) yang akan membagikan dividen interim sebesar Rp920,14 per saham. Dengan demikian, total dividen yang akan dibagikan mencapai Rp5 triliun.
Rencana bagi-bagi keuntungan ini dilandasi oleh persetujuan dewan komisaris atas keputusan direksi perseroan tertanggal 24 November 2021.
Berdasarkan jadwal yang ditetapkan, cum dividen interim di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 6 Desember 2021 dan di pasar tunai pada 8 Desember 2021. Sementara, ex dividen interim di pasar reguler dan negosiasi akan terjadi pada tanggal 7 Desember 2021 dan pada 9 Desember 2021 pada pasar tunai.
Dividen interim ini akan diberikan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atau pemegang rekening efek dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Desember 2021.
Adapun, pembayaran dividen akan direalisasikan pada 16 Desember 2021. Rencana pembagian dividen ini terjadi menjelang aksi merger oleh perseroan dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I).
Hari ini, Jumat, 26 November 2021, perseroan akan menggelar RUPSLB untuk meminta persetujuan pemegang saham atas rencana merger yang nilai transaksinya diperkirakan mencapai US$6 miliar atau sekitar Rp85 triliun itu.
Baca juga: Jadi Super App, GoPay dan Bank Jago Integrasikan Layanan
Gabungan dua operator telekomunikasi itu akan dinamakan PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. Pasca merger, maka entitas ini digadang-gadang menjadi perusahaan telekomunikasi ke dua terbesar di Indonesia dengan potensi pendapatan tahunan mencapai US$3 miliar atau Rp43 triliun.
Berdasarkan pengumuman terkait rencana merger perseroan, Ooredoo South East Asia Holding bersama dengan CK Hutchison Indonesia Telecom Holdings akan menjadi pemegang saham pengendali bersama ISAT.
Manajemen ISAT pernah mengungkapkan, ISAT akan menerbitkan saham baru untuk mengakomodasi aksi merger tersebut. Setelah merger, CK Hutchison akan menguasai 10,8% saham ISAT.
Sementara itu, kepemilikan saham pemerintah Indonesia melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan publik akan terdilusi. PPA yang per 30 September 2021 mengempit 14,29% akan menyusut menjadi 10,8%. Begitu pula kepemilikan publik, yang tadinya 20,71% akan berkurang menjadi sekitar 14%. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News