Media Asuransi – Sinyal pemulihan ekonomi memberikan sentimen positif kepada pasar saham yang ditandai dengan peningkatan kapitalisasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai Rp6.758,21 triliun hingga 4 Desember 2020, atau meningkat 0,55 persen dari pekan sebelumnya sebesar Rp6.720,95 triliun. Angka tersebut terus meningkat mencapai Rp6.937,65 triliun pada penutupan perdagangan Selasa, 8 Desember 2020.
IHSG Berpotensi Uji Level 6.000
Sejak 2017 hingga 2019, kapitalisasi pasar IHSG sebenarnya sudah berada pada level Rp7.000 triliunan. Akan tetapi, pandemi Covid-19 telah menggerus kapitalisasi pasar IHSG lebih dari Rp2.000 triliun.
Mengutip informasi dari Bursa Efek Indonesia yang dikutip Media Asuransi, Selasa, 8 Desember 2020, selama periode 30 November-4 Desember 2020, Pasar Modal Indonesia mencatatkan pergerakan data perdagangan yang mayoritas ditutup positif pada akhir pekan lalu. Peningkatan tertinggi selama sepekan ini terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan yang meningkat sebesar 32,26 persen atau menjadi Rp19,68 triliun dari Rp14,88 triliun pada penutupan pekan lalu.
Kemudian peningkatan turut dialami oleh rata-rata frekuensi harian selama sepekan sebesar 9,36 persen menjadi 1.272.820 kali transaksi dibandingkan 1.163.863 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Peningkatan kapitalisasi IHSG terjadi seiring dengan peningkatan level IHSG sebesar 0,47 persen ke level 5.810,48 dari posisi 5.783,34 pada penutupan pekan lalu. Sementara itu, rata-rata volume transaksi mengalami perubahan sebesar 6,34 persen menjadi 27,390 miliar saham dari 29,245 miliar saham pada pekan yang lalu. Investor asing sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp44,514 triliun.
Pada pekan lalu, terdapat 2 pencatatan obligasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang pertama pada Senin, 30 November 2020, Obligasi Berkelanjutan I J Resources Asia Pasifik Tahap VI Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp415,26 miliar. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kemudian pada Kamis, 3 Desember 2012, Obligasi Berkelanjutan IV Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mulai dicatatkan di BEI dengan jumlah dana Obligasi sebesar Rp750 miliar. Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) untuk Obligasi adalah AA+idn (Double A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 96 Emisi dari 58 Emiten senilai Rp75,64 triliun. Dengan kedua pencatatan tersebut pada pekan ini, maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 467 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp424,85 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 127 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 132 seri dengan nilai nominal Rp3.729,99 triliun dan US$400 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp7,17 triliun.
Dari sisi jumlah investor, pandemi Covid-19 ternyata tak menghalangi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Bahkan, minat investor tercatat meningkat yang tecermin dari kenaikan jumlah investor saham di sepanjang 2020. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, per 19 November 2020 jumlah investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mencapai 1.503.682. Terjadi penambahan sebanyak 417.366 single investor identification (SID) baru atau naik 28 persen sepanjang 2020. ACA
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News