1
1

Sektor Pariwisata Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025

Suasana sebuah pameran pariwisata

Media Asuransi, JAKARTA  Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengungkapkan bahwa sektor pariwisata berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II tahun 2025 yang mencapai 5,12 persen secara year on year (Y0Y).

“Kami senang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025, mencapai 5,12 persen year on year, yang melebihi pencapaian kuartal pertama 2025 dan kuartal kedua 2024,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti dalam “Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025”, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Selasa, 5 Agustus 2025.

|Baca juga: Kemenpar Jalin Kerja Sama dengan Jaringan Pariwisata di Malaysia

Menteri Pariwisata menjelaskan sektor pariwisata berkontribusi sangat besar pada pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2025 ini, karena empat sektor yang berkontribusi paling besar terhadap PDB, semuanya berasal dan terkait dengan sektor pariwisata.

Hal ini dapat dilihat dari peranan sektor pariwisata pada PDB menurut lapangan usaha (sektoral) pada kuartal II tahun 2025, di antaranya sektor “jasa lainnya”, seperti jasa hiburan dan rekreasi.

Sektor ini menjadi yang tertinggi pertumbuhannya pada kuartal II tahun 2025, yaitu sebesar 11,31 persen didorong oleh peningkatan jumlah perjalanan wisatawan nusantara dan kunjungan wisatawan mancanegara.

Widiyanti Putri Wardhana menjelaskan perjalanan wisatawan nusantara pada kuartal kedua 2025 mencapai 331,37 juta perjalanan atau meningkat 22,32 persen dibandingkan kuartal kedua 2024.

Sedangkan kunjungan wisatawan mancanegara pada kuartal kedua 2025 sebesar 3,89 juta kunjungan, meningkat 13,96 persen dibandingkan kuartal kedua 2024.

“Selama semester pertama tahun 2025 ini, kita sudah mencatatkan 613,78 juta perjalanan wisatawan nusantara, dan 7,05 juta kunjungan wisatawan mancanegara,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.

Kemudian, sektor jasa perusahaan menjadi sektor tertinggi kedua pertumbuhannya sebesar 9,31 persen. Hal ini didukung peningkatan aktivitas jasa agen atau biro perjalanan wisata.

Selanjutnya, sektor transportasi dan perdagangan menjadi sektor tertinggi ketiga pertumbuhannya, yaitu sebesar 8,52 persen, yang didukung berbagai kebijakan stimulus ekonomi ekonomi, diskon, tiket pesawat, kereta api, dan sebagainya. Sektor terakhir, yang keempat adalah sektor akomodasi dan makan minum dengan pertumbuhan 8,04 persen.

|Baca juga: BSI (BRIS) Catat Transaksi Emas Melonjak 441% di Kuartal II/2025

“Sektor akomodasi dan makan minum ini yang paling banyak didorong oleh kegiatan kepariwisataan,” kata Menteri Pariwisata Widyanti.

Menteri Pariwisata Widiyanti juga mengungkapkan upaya selanjutnya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu menjelang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia pada 17 Agustus. Kementerian Pariwisata telah berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk dapat berpartisipasi dengan turut memeriahkan HUT ke-80 RI dengan menyiapkan pilihan paket wisata yang menarik berupa diskon hotel dan restoran selama bulan kemerdekaan.

“Sehingga wisatawan bisa memanfaatkan momen libur nasional pada 18 Agustus 2025 dengan berwisata di dalam negeri. Hotel-hotel pun sudah mulai mempublikasikan promo mereka, termasuk promo diskon hingga 80 persen menyambut HUT ke-80 RI,” ujar Menteri Pariwisata.

Kementerian Pariwisata juga mengajak masyarakat untuk menonton 58 Festival Karisma Event Nusantara yang masih akan dilaksanakan hingga akhir tahun, termasuk Festival Pacu Jalur yang akan dilaksanakan pada 20 sampai 24 Agustus 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa salah satu faktor pertumbuhan ekonomi pada kuartal II ini adalah adanya peningkatan mobilitas masyarakat, sehingga mendorong konsumsi dan sektor pariwisata terutama pada wisatawan mancanegara yang mencapai 140.000 orang, dan wisatawan nusantara mencapai 100.000 orang.

Editor: Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bitcoin Ditutup Bullish pada Juli, Bagaimana Tren di Agustus?
Next Post Saraswanti Indoland (SWID) Kebut Pembangunan The Royal Alana Yogyakarta

Member Login

or