Media Asuransi – Selama April sampai dengan Juni 2021 (kuartal II/2021), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengalami peningkatan performa apabila dibandingkan dengan kuartal II/2020.
Kinerja Saratoga Investama Sedaya berbalik dari rugi menjadi untung Rp14,1 triliun pada kuartal II/2021 (yoy). Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan yang berasal dari keuntungan neto investasi, dividen, dan bunga yang melonjak hingga 281%.
Baca juga: Premi Asuransi Kesehatan Meningkat Selama Pandemi Covid-19
Sehingga, secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (semester I/2021), performa perusahaan juga berbalik dari rugi menjadi untung Rp15,3 triliun atau naik 831,5%. Kenaikan ini didukung oleh meningkatnya total pendapatan, meningkatnya keuntungan neto investasi, dividen, dan bunga dari segmen infrastruktur yang melesat 1.796%, sumber daya alam yang meroket 247,8% dan produk konsumen yang terdongkrak 545,7%.
Presiden Direktur Saratoga, Michael Soeryadjaya, mengatakan bahwa kinerja positif perusahaan portofolio investasi telah mendorong pertumbuhan nilai portofolio Saratoga. Kinerja perusahaan portofolio investasi tersebut juga diikuti dengan pembayaran dividen yang konsisten sehingga turut memperkuat fundamental Saratoga.
Saratoga yang merupakan perusahaan milik Sandiaga Uno ini, mencatat net asset value (NAV) sebesar Rp46,5 triliun hingga kuartal II/2021, meningkat dibandingkan NAV pada akhir tahun 2020 yang mencapai Rp31,7 triliun.
Baca juga: Ekspor Agustus 2021 Naik 20,95 Persen Jadi US$21,42 Miliar
Pencapaian NAV Saratoga di kuartal II/2021 berasal dari kinerja saham sejumlah perusahaan portofolio investasi yang meningkat, terutama dari PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan PT Provident Agro Tbk (PALM).
Michael menambahkan, Saratoga akan terus menjalankan strategi diversifikasi dalam berinvestasi dan disiplin dalam mengelola keuangan untuk menjaga keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
Rasio utang dan biaya akan terus dikelola dan dijaga di level yang efisien. Saat ini biaya-biaya operasional tahunan terhadap nilai aset bersih berada di posisi sebesar 0,4% dan loan to value sebesar 5,7%. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News