1
1

Sentimen Global dan Regional Buat IHSG Diramal Sideways

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi bergerak mixed. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Samuel Sekuritas Indonesia memprediksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini bergerak sideways. Adapun sideways adalah ketika kecenderungan harga saham tetap alias tidak naik atau turun.

“Pagi ini Nikkei dibuka melemah 0,39 persen dan Kospi dibuka menguat 0,11 persen. Kami perkirakan IHSG hari ini akan bergerak sideways, seiring dengan sentimen global dan regional,” sebut Equity Research Associate Samuel Sekuritas Indonesia Daniel Aditya Widjaja, dikutip dari riset hariannya, Kamis, 28 Desember 2023.

|Baca: Harga Minyak Dunia Turun saat Investor Amati Perkembangan Laut Merah

Sebelumnya, IHSG ditutup 0,12 persen ke level 7.245 dengan Investor asing mencatatkan keseluruhan net buy sebesar Rp934,7 miliar. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp909,9 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net buy asing sebesar Rp24,8 miliar.

|Baca: Suku Bunga The Fed Diramal Turun, Pesona Emas Dunia Datar

Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBCA (Rp363,6 miliar), BMRI (Rp116,1 miliar), dan TLKM (Rp73,2 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh MIKA (Rp41,6 miliar), MDKA (Rp31,4 miliar), dan BRPT (Rp27,4 miliar). Top leading movers emiten BREN, TPIA, BBCA. Sementara top lagging movers emiten AMMN, BBRI, dan BYAN.

Saham di bursa Wall Street

Di sisi lain, saham-saham di bursa Wall Street menguat kembali pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Penguatan itu mengangkat Dow Jones ke rekor baru, menyusul sesi yang tenang karena pasar secara luas tetap optimistis menatap 2024.

|Baca: Wall Street Lanjutkan Penguatan, Dow Jones Cetak Rekor Baru

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,3 persen menjadi 37.656, melampaui rekor yang dibuat minggu lalu. Indeks S&P 500 berbasis luas naik 0,1 persen menjadi 4.781,58. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi bertambah 0,2 persen menjadi 15.099,18.

Indeks-indeks utama telah mencatat kenaikan yang signifikan pada 2023, didorong oleh reli di akhir tahun. Kondisi itu karena moderasi inflasi yang mendorong ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada 2024.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Siap Lunasi Obligasi, Peringkat Indonesia Eximbank Ditegaskan idAAA
Next Post PP Properti (PPRO) Serah Terima Proyek Louvin Apartment

Member Login

or