Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah masih berpeluang tertekan hari ini dengan tidak adanya perubahan sentimen. “Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.900, dengan potensi support di kisaran Rp14.860,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat, 2 September 2022.
|Baca juga Bulan Agustus 2022 Deflasi 0,21 Persen, Inflasi Januari-Agustus 3,63 Persen
Menurutnya, sentimen The Fed terlihat masih kuat di pasar keuangan yang menekan harga aset berisiko. “Semalam data ekonomi AS yaitu data klaim tunjangan pengangguran mingguan data data indeks manufaktur dirilis lebih bagus dari proyeksi. Fundamental ekonomi AS yang bagus bisa menahan guncangan dari kebijakan pengetatan moneter AS sehingga ini meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS untuk melawan inflasi,” jelasnya.
Di sisi lain, sambung Ariston, tingkat inflasi Indonesia bulan Agustus yang mengalami penurunan bisa memberikan sentimen positif ke pelaku pasar. “Ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah,” pungkasnya.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,27% ke level Rp14.882 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,21% ke level Rp14.884 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News