Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi melemah karena sentimen the Fed.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah kemungkinan masih melemah terhadap dolar AS hari ini karena sentimen the Fed.
“Dari survei terbaru yang dirilis oleh FedWatch Tool dari CME Group menunjukkan bahwa pasar berekspektasi the Fed akan menaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin, lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya 50 basis poin, pada Kamis dinihari pekan ini,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa 14 Juni 2022.
|Baca juga: Sentimen The Fed Menguat Lagi, Rupiah Berpotensi Melemah
Menurutnya, ekspektasi the Fed akan lebih agresif ini dipicu oleh data inflasi konsumen AS bulan Mei yang menunjukkan inflasi di AS terus meninggi. Data dirilis 8,6%, tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Dengan data ini, pasar berekspektasi the Fed akan lebih agresif mengetatkan kebijakan moneternya termasuk menaikan suku bunga acuannya.
Harga aset-aset berisiko rontok karena pasar mengantisipasi hal tersebut di atas. “Rupiah mungkin akan mencoba menguji level resisten di kisaran Rp14.730, dengan support di kisaran Rp14.630.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,89% ke level Rp14.682 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,71% ke level Rp14.672 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News