1
1

Sepanjang 2021, BEI Catat Rata-Rata Nilai Transaksi Harian Naik 45,2 Persen

Seorang petugas sedang melintas di lobi Bursa Efek Indonesia. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Pasar modal Indonesia pada tahun 2021 mencatatkan kenaikan Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) sebesar 45,2 persen dengan nilai mencapai Rp13,4 triliun. 

Dikutip dari keterangan resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal Indonesia pada tahun 2021 mulai mengalami pemulihan dan terus bertumbuh. Hal ini terlihat pada akhir tahun 2021 yang ditutup oleh kinerja positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai posisi 6.581,5 atau naik 10,1 persen year on year (yoy), setelah mengalami penurunan pada masa pandemi tahun 2020. Adapun total nilai kapitalisasi pasar saham pada akhir tahun 2021 tercatat sebesar Rp8.255,62 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 18,4 persen (yoy).

Dari segi likuiditas perdagangan efek saham, Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) saham tahun 2021 juga mengalami kenaikan sebesar 45,2 persen yoy dengan nilai mencapai Rp13,4 triliun. Pada tahun 2021, rerata frekuensi perdagangan harian saham mengalami kenaikan sebesar 91,1 persen yoy menjadi 1,29 juta transaksi per hari. 

|Baca juga: Laba Bersih 2021 BEI Melonjak 80,8 Persen

Frekuensi perdagangan harian saham mampu menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah BEI, yaitu 2.141.575 kali transaksi pada tanggal 9 Agustus 2021. Selain itu, rerata volume perdagangan harian Saham juga mengalami kenaikan sebesar 81,4 persen yoy menjadi 20,6 miliar saham per hari. Adapun pada tahun 2021, volume perdagangan harian saham menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah BEI, yaitu 50.982.543.199 saham pada tanggal 9 November 2021.

Dari sisi perusahaan tercatat, aktivitas jumlah pencatatan efek baru saham masih tumbuh secara positif.  BEI mampu mencatatkan 54 perusahaan tercatat baru dengan fund raised mencapai Rp62,61 triliun yang merupakan nilai fund raised tertinggi sepanjang sejarah BEI. Hal ini membuat jumlah perusahaan tercatat di BEI mencapai 766 pada akhir tahun 2021.

Dari segi pengembangan investor, pada tahun 2021 total jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 7,49 juta, atau mengalami pertumbuhan sebesar 93,0 persen yoy. Sementara pada periode yang sama, investor saham telah mencapai 3,45 juta investor atau naik 103,6 persen yoy.

Untuk terus menjaga momentum pertumbuhan pasar modal, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization (SRO) serta dukungan stakeholders, telah meluncurkan serangkaian inisiatif strategis pada tahun 2021. Dimulai dari Klasifikasi Industri Baru (IDX-IC), peluncuran Whistle Blowing System (WBS), enhancement Sistem Penyelenggaraan Pasar Alternatif (SPPA), peluncuran Daftar Efek dalam Pemantauan Khusus (Notasi Khusus “X”), hingga Penutupan Kode Broker dan Penyesuaian Mekanisme Perdagangan bersifat Ekuitas, serta berbagai aktivitas pengembangan lain yang telah dilaksanakan oleh BEI di tahun 2021.

Seluruh inisiatif ini ditujukan pula untuk menguatkan layanan go public kepada calon perusahaan tercatat, pendalaman dan perluasan instrumen pasar modal, penguatan infrastruktur perdagangan untuk pasar obligasi, penguatan tata kelola serta infrastruktur keterbukaan informasi untuk mendukung perlindungan investor sekaligus menjaga keberlangsungan aktivitas perdagangan yang teratur, wajar dan efisien.

Selain berhasil mengimplementasikan berbagai inisiatif strategis pada tahun 2021, BEI juga berhasil meraih penghargaan Best Islamic Capital Market dari Global Islamic Finance Award (GIFA) yang telah berhasil diraih dalam tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2019.

BEI bersama OJK dan SRO juga turut secara aktif mengedepankan program terkait Ekonomi Hijau atau Environment, Social, and Governance (ESG) meliputi fasilitasi penerbitan green bond, reksa dana (termasuk reksa dana yang diperdagangkan di bursa) dengan tema ESG, penerbitan 2 indeks bertema ESG pada tahun 2021 (ESG Sector Leaders IDX KEHATI, ESG Quality 45 IDX KEHATI) sehingga saat ini terdapat 4 indeks terkait ESG di BEI, efisiensi sarana pelaporan secara elektronik (paperless), peluncuran IDX Microsite ESG, serta serangkaian kegiatan edukasi dan kolaborasi bersama seluruh stakeholders untuk mengakselerasi program ekonomi hijau.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Digugat Rp679 Miliar oleh Global Medcom, Ini Penjelasan BNI (BBNI)
Next Post Risiko Serangan Meningkat, Tarif Asuransi Siber untuk Perusahaan Energi Naik

Member Login

or