Susiwijono mengatakan hal tersebut ditunjukkan dengan laju ekonomi nasional pada dua kuartal terakhir yang tumbuh impresif dan peningkatan PDRB pada sejumlah kota tempat penyelenggaraan events. “KTT G20 Sumbang Rp7,4 triliun terhadap Produk Domestik Bruto,” ujar Susiwijono dalam keterangan resminya.
“Mungkin kalau kita lihat, dampak yang kelihatan saja PDB kita dua kuartal ini sangat bagus sekali. Kuartal II kemarin 5,44% dan kuartal III impresif sekali sangat tinggi 5,72%. Itu jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi 2019, jadi dibandingkan pra pandemi pun jauh lebih tinggi. Event ini juga betul-betul mendorong pertumbuhan PDRB secara regional,” lanjut Susiwijono.
|Baca juga: Puncak SFWG G20 Hasilkan Rekomendasi Kunci Tingkatkan Keuangan Berkelanjutan
Selanjutnya, Susiwijono juga menambahkan bahwa rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia yang telah dilaksanakan selama satu tahun juga telah berdampak pada capaian share konsumsi rumah tangga yang mana masih terjaga diatas 50% dan nilai konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,39% yoy pada kuartal III/2022.
Dampak positif dari Presidensi G20 Indonesia juga turut dirasakan oleh dunia usaha utamanya pada bidang transportasi, akomodasi, serta industri makanan dan minuman. Pada bidang transportasi, pertumbuhan tercatat sebesar 25,8% yoy pada kuartal III/2022.
Sedangkan pada sektor akomodasi dan makanan minuman tumbuh sekitar 17,8% yoy pada kuartal III/2022. Perbaikan juga ditunjukkan pada sisi tenaga kerja yang terlihat dari tingkat pengangguran pada bulan Agustus 2022 sebesar 5,86% atau menurun jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2021 yang sebesar 6,49%.
“Sekian banyak events G20 itu berdampaknya langsung dan nyata pada ekonomi kita, jadi kalau kita simpulkan hampir semua sektor utamanya transportasi, akomodasi, dan makanan minuman tumbuh luar biasa karena pengaruh event G20 ini,” tutur Susiwijono.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News