Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAA- kepada PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan Finance) dan MTN milik perusahaan yang beredar seiring dengan penilaian bahwa emiten berkode saham CFIN itu mampu untuk melunasi MTN jatuh tempo pada tahun ini.
Berdasar keterangan resmi Pefindo yang dikutip Media Asuransi, Kamis 4 Februari 2021, CFIN dinilai memiliki kesiapan untuk membayar MTN yang akan jatuh tempo pada bulan Maret 2021 karena didukung oleh kas dan penempatan bank yang dimiliki perseroan yaitu sejumlah Rp1,1 triliun pada akhir September 2020, fasilitas kredit sebesar Rp8,4 triliun di akhir Desember 2020, rata-rata koleksi bulanan sebesar Rp482,7 miliar, dan rencana aksi korporasi potensial lainnya.
Baca juga: Lelang SUN 7 Seri, Pemerintah Capai Target Indikatif Rp35 Triliun
Mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), CFIN mencatatkan 2 seri MTN senilai total Rp2 triliun dengan perincian senilai Rp1 triliun akan jatuh tempo pada tanggal 21 Maret 2021 dan senilai Rp1 triliun akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2021.
“Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah “stabil”. Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya,” tulis Pefindo.
Sementara itu, Tanda Kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari pemegang saham mayoritas Perusahaan yaitu PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin, PNBN, peringkat idAA/stabil), permodalan Perusahaan yang sangat kuat, dan profitabilitas yang moderat.
“Akan tetapi, peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset yang cukup. Peringkat dapat dinaikkan jika Clipan Finance (CFIN) dapat meningkatkan posisi bisnisnya dengan signifikan dalam industri pembiayaan, dan juga menjaga performa finansial yang kuat. Kenaikan posisi bisnis tersebut juga harus diikuti oleh perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan.”
Baca juga: PMI Capai Rekor Tertinggi, Industri Manufaktur Indonesia Semakin Ekspansif di 2021
Namun, peringkat dapat diturunkan jika profil bisnis Perusahaan menurun signifikan atau terdapat penurunan dukungan dan kepemilikan dari Induk yang material.
Pefindo menilai penyebaran Covid-19 telah berdampak signifikan terhadap industri pembiayaan dalam hal pertumbuhan, kualitas aset, dan profitabilitas, terutama terkait pembiayaan pada sektor-sektor ekonomi yang terkena dampak langsung seperti perhotelan, pariwisata, restoran, serta transportasi. Sektor manufaktur dan perdagangan berbasis komoditas juga terpengaruh pada tingkat yang lebih rendah, karena terbatasnya akses ke tempat kerja.
“Kemampuan debitur dari sektor-sektor ekonomi tersebut terpengaruh secara signifikan, sehingga kemampuan pembayaran kembali kewajiban finansial mereka mengalami penurunan, serta mempengaruhi profil keuangan perusahaan-perusahaan pembiayaan.”
Meskipun POJK 58/POJK.05/2020 memungkinkan perusahaan pembiayaan untuk merestrukturisasi akun-akun yang terdampak Covid-19 untuk dapat mempertahankan rasio kualitas aset mereka, implementasinya juga memungkinkan terjadinya risiko moral hazard, di mana debitur-debitur yang sebenarnya tidak terlalu terpengaruh juga dapat tidak melakukan pembayaran angsuran.
“Kami memperkirakan terkendalinya dampak dari penyebaran Covid-19 terhadap profil kredit Clipan Finance (CFIN), yang secara garis besar didukung oleh keunggulan kompetitif Perusahaan yang kuat dengan tautan kepemilikan saham Bank Panin, memberikan Perusahaan akses pendanaan yang stabil.”
Baca juga: Hari Ini, 2 Emiten Listing Saham di BEI
Clipan Finance juga menerapkan kriteria pembiayaan yang lebih ketat dan mengintensifkan upaya penagihan angsuran yang didukung oleh infrastruktur teknologi informasi yang kuat. Hal ini diperkirakan dapat memitigasi potensi penurunan bisnis akibat proyeksi pertumbuhan penjualan otomotif nasional yang belum akan sepenuhnya pulih dalam 18-24 bulan ke depan dan dapat mempengaruhi permintaan terhadap jasa pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor.
“Pefindo akan terus memantau secara ketat perkembangan dampak pandemi terhadap performa CFIN dan profil kredit secara keseluruhan,” tegas Pefindo.
Clipan Finance Indonesia (CFIN) adalah perusahaan pembiayaan dengan fokus pada pembiayaan mobil bekas, mobil baru, sewa guna alat berat dan mesin, dan anjak piutang. Pada 30 September 2020, 51,49% saham Perusahaan dimiliki oleh Bank Panin, 8,23% dimiliki oleh BBH Luxembourg S/A Fidelity FD Sicav, dan 40,28% dimiliki oleh masyarakat. Perusahaan didukung dengan 45 kantor cabang dan 79 kantor pemasaran yang tersebar di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News