Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat “idA+” untuk PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2018-2019, dan Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2016-2017. Outlook untuk peringkat perusahaan adalah “stabil”.
Melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Selasa (22/6/2021), Pefindo juga menegaskan peringkat “idA+” untuk Obligasi Berkelanjutan II fase II tranche B sebesar Rp701 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2021.
“Perusahan berencana melunasi obligasi tersebut menggunakan dana yang sudah ditempatkan dalam rekening escrow. Per 31 Desember 2020, posisi kas dan setara kas MEDC tercatat sebesar US$445,6 juta (termasuk deposito dan kas di bank yang dibatasi penggunaannya sebesar US$149,1 juta). Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya,” tulis Pefindo.
|Baca juga: Siap Lunasi Utang Jatuh Tempo, Pefindo Tegaskan Peringkat Medco Power
Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Efek utang jangka panjang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan obligor lainnya di Indonesia, adalah kuat. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi, dibandingkan dengan efek utang yang peringkatnya lebih tinggi. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.
Peringkat mencerminkan aset perusahaan yang terdiversifikasi, cadangan minyak dan gas yang baik, dan manajemen operasional yang baik. Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan perusahaan yang moderat, proteksi arus kas yang moderat, dan risiko-risiko terkait sektor komoditas. Peringkat akan dinaikkan jika MEDC memperbaiki secara signifikan struktur permodalan yang direfleksikan melalui rasio utang terhadap EBITDA lebih rendah dari 3,5x secara berkelanjutan, didukung oleh rencana pengurangan utang (deleveraging) dan potensi profitabilitas yang membaik dengan dukungan dari usaha-usaha efisiensi dan ekspektasi harga komoditas yang membaik, selain rasionalisasi portofolio dan kemitraan strategis untuk mendanai pengembangan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) lebih lanjut.
|Baca juga: SCMA dan SRIL Terdepak, TPIA dan MEDC Masuk Jajaran Saham LQ45
Peringkat akan diturunkan jika MEDC tidak berhasil melaksanakan aksi dan inisiatif korporat dan/atau perusahaan menarik pinjaman lebih tinggi dari yang diproyeksikan tanpa diimbangi dengan profil bisnis yang lebih kuat, yang dapat memperlemah ukuran-ukuran struktur permodalan dan proteksi arus kas secara berkelanjutan. Peringkat juga dapat berada dalam tekanan jika harga komoditas menurun, yang dapat mempengaruhi pendapatan dan profitabilitas perusahaan.
MEDC adalah perusahaan terbuka, yang bergerak di sektor energi dan sumber daya alam yang terintegrasi, dengan tiga bisnis utama pada bisnis inti pada kegiatan E&P minyak dan gas di Indonesia, Timur Tengah, dan Afrika Utara; pembangkit listrik; dan pertambangan. Selama tahun 2020, 82,5% dari pendapatan MEDC dihasilkan dari bisnis minyak dan gas, diikuti oleh pendapatan dari sektor pembangkit listrik sebesar 12,5%, dan pendapatan lain-lain sebesar 5,0%. Pada akhir bulan Desember 2020, pemegang saham MEDC yaitu PT Medco Daya Abadi Lestari (51,6%), Diamond Bridge Pte Ltd (21,5%), PT Medco Duta (0,2%), manajemen (0,7%), dan publik (26,0%). Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News