1
1

SMF Berencana Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Rp17 Triliun

Kantor pusat PT Sarana Multigriya Finansial (Persero). | Foto: smf-indonesia.co.id

Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat “idAAA” untuk rencana Obligasi Berkelanjutan VI PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) Tahun 2021 dengan jumlah sebesar-besarnya Rp17 triliun dan “idAAA(sy)” untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahun 2021 dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3,5 triliun. 

Pada saat yang sama, Pefindo menegaskan peringkat “idAAA” kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF) dan obligasi serta MTN SMF yang beredar dan “idAAA(sy)” kepada Sukuk SMF yang beredar. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah “stabil”. Obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. 

Melalui keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 5 Juli 2021, kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya, adalah superior. Akhiran (sy) mengindikasikan bahwa peringkat mempersyaratkan pemenuhan prinsip Syariah. Peringkat perusahaan mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari Pemerintah Indonesia, kualitas aset yang sangat baik, dan profil permodalan dan likuiditas yang sangat kuat. 

|Baca juga: Prospek Peringkat Barito Pacifc (BRPT) Dinaikkan Jadi Positif

Akan tetapi, peringkat tersebut dibatasi oleh pertumbuhan industri sekuritisasi KPR yang lambat. Peringkat dapat diturunkan apabila ada penurunan material dari dukungan pemerintah. Pefindo melihat pandemi Covid-19 memberikan dampak yang terbatas pada sektor pembiayaan kepemilikan rumah, mempertimbangkan pentingnya peran perumahan untuk masyarakat pada umumnya dan tingginya backlog perumahan di Indonesia. 

Dorongan pemerintah menempatkan perumahan rakyat sebagai salah satu sektor penting dalam kerangka pembangunan juga memberikan keberlanjutan jangka panjang dalam sektor ini. Level harga dan kebijakan underwriting yang terjaga secara historis juga membuat sektor ini terhindarkan dari penggelembungan yang signifikan sebelum saat pandemi. 

“Kami memperkirakan pandemi ini akan memiliki dampak yang terbatas pada profil kredit SMF, mempertimbangkan tingginya tingkat dukungan dari pemerintah, terutama dari sisi permodalan, dan status perusahaan yang beroperasi dengan misi khusus didukung oleh seperangkat peraturan, dan juga ketahanan dari portofolio pembiayaannya.” 

|Baca juga: PTPP Berencana Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Rp3 Triliun dan Sukuk Rp1 Triliun

Portofolio pembiayaan perusahaan mayoritas berisi pembiayaan kepada bank-bank pemberi kredit kepemilikan rumah dengan klausul recourse yang membuat risiko pembayaran kembali dari debitur akhir terhadap perusahaan menjadi sangat kecil. 

Pefindo melihat bahwa faktor-faktor ini dapat memberikan perusahaan kemampuan untuk menjaga profil kreditnya dalam masa penurunan ekonomi. Selain itu, kami juga melihat kebijakan underwriting yang kuat dan pemantauan yang ketat dari SMF dapat memberikan tambahan pengaman untuk menghadapi potensi volatilitas dalam profil bisnis dan finansialnya. 

SMF adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membawa misi khusus untuk meningkatkan kepemilikan rumah di Indonesia dengan cara mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dengan memberikan pembiayaan kepada penyalur KPR seperti bank dan perusahaan pembiayaan, dengan jaminan aset KPR yang telah dimiliki. SMF dimiliki secara penuh oleh Pemerintah Indonesia. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Prospek Peringkat Barito Pacifc (BRPT) Dinaikkan Jadi Positif
Next Post Pembangunan Perumahan (PTPP) Catatkan Obligasi dan Sukuk Rp1,5 Triliun

Member Login

or