1
1

SMI Catat Obligasi dan Sukuk Raup Permintaan hingga Rp16 Triliun

Ilustrasi. | Foto: Bank Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI secara resmi mencatatkan Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multi Infrastruktur Tahap IV Tahun 2025 (obligasi) dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap II Tahun 2025 (sukuk mudharabah) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Pencatatan ini menjadi salah satu penerbitan surat utang domestik terbesar yang pernah dilakukan perseroan dalam satu kali penerbitan, sekaligus memperkuat posisi PT SMI sebagai agen pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.

Tingginya ketertarikan investor terhadap surat utang yang diterbitkan PT SMI tercermin dari permintaan yang masuk hingga lebih dari Rp16 triliun atau oversubscribed lebih dari empat kali lipat dari target penerbitan awal sebesar Rp4 triliun.

Hal tersebut menunjukkan tingginya kepercayaan investor terhadap kinerja keuangan, tata kelola, serta prospek bisnis perseroan. Dengan memanfaatkan permintaan yang tinggi serta kondisi pasar yang baik, PT SMI mengoptimalkan nilai penerbitan menjadi sebesar Rp6,5 triliun.

|Baca juga: Penerapan PSAK 117 Memengaruhi Kinerja Industri Asuransi RI, Bos OJK Buka Suara!

|Baca juga: Terungkap! Ini Profil Daidan Utama di Balik Pemecatan Karyawati Kasus Tumbler TUKU

Untuk instrumen obligasi, nominal yang diterbitkan sebesar Rp4 triliun yang terbagi dalam lima seri. Seri A memiliki tenor satu tahun dengan kupon 5,00 persen, Seri B tenor tiga tahun dengan kupon 5,45 persen, dan Seri C tenor lima tahun dengan kupon 5,75 persen.

Selain itu, sebagai bagian dari upaya diversifikasi, untuk pertama kalinya PT SMI menerbitkan obligasi dengan fitur zero coupon, yang terdiri dari Seri D dengan tenor 10 tahun dan imbal hasil 6,60 persen, serta Seri E dengan tenor 15 tahun dan imbal hasil 6,90 persen.

Kehadiran instrumen zero coupon ini menjadi pencapaian penting bagi PT SMI dalam menyediakan opsi investasi alternatif di pasar modal, khususnya kepada investor institusional berorientasi jangka menengah hingga panjang.

Sedangkan untuk instrumen sukuk mudharabah, nominal yang diterbitkan sebesar Rp2,5 triliun yang terdiri dari dua seri: Seri A dengan tenor satu tahun dengan imbal hasil sebesar ekuivalen 5,00 persen dan Seri B dengan tenor tiga tahun dengan imbal hasil sebesar ekuivalen 5,45 persen.

Penerbitan sukuk mudharabah ini menawarkan alternatif investasi yang kompetitif bagi investor yang menerapkan prinsip keuangan syariah, sekaligus berkontribusi pada pengembangan dan pendalaman pasar keuangan syariah di Indonesia.

|Baca juga: Dana Nasabah Raib hingga Rp90 Miliar, Begini Respons Bos OJK soal Kasus Mirae Asset Sekuritas Indonesia

|Baca juga: Mirae Asset Respons Dugaan Akses Ilegal Akun yang Rugikan Nasabah Hingga Rp90 Miliar

Direktur Utama SMI Reynaldi Hermansjah mengungkapkan tanggapan positif dari investor terhadap penerbitan surat utang ini mempertegas posisi SMI sebagai Development Finance Institution (DFI) dan mitra strategis pemerintah dalam memperkuat ekosistem pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Dengan terus melakukan diversifikasi instrumen pendanaan, tambahnya, SMI terus berupaya menghadirkan solusi pembiayaan yang adaptif, kompetitif, dan berkelanjutan. Dirinya menyatakan hasil penerbitan ini akan mendorong ruang pembiayaan yang lebih luas bagi proyek-proyek prioritas.

“Sehingga menciptakan nilai tambah yang optimal bagi perekonomian nasional,” kata Reynaldi Hermansjah, dikutip dari keterangan resminya, di Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025.

Obligasi dan sukuk mudharabah yang diterbitkan ini telah memperoleh peringkat AAA untuk obligasi dan AAA(sy) untuk sukuk mudharabah dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat tersebut juga mencerminkan kuatnya dukungan Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham.

Seluruh dana hasil penerbitan obligasi dan sukuk mudharabah, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk mendukung pembiayaan berbagai proyek infrastruktur.

SMI tidak hanya menyediakan instrumen investasi yang kredibel dan menarik bagi para investor, tetapi juga memberikan kesempatan bagi publik untuk mendukung upaya perseroan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan, pemerataan infrastruktur di berbagai daerah, serta memberikan dampak positif yang luas bagi pertumbuhan perekonomian nasional.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI Targetkan Penyaluran Kredit Tumbuh 12% di 2026
Next Post Bos BI Pede Ekonomi RI Kian Tangguh dan Berdaya Tahan di 2026-2027, Ternyata Ini Alasannya!

Member Login

or