Media Asuransi, GLOBAL – Direktur dan Analis Utama S&P Global Ali Karakuyu menyatakan jika terjadi bencana alam besar dengan peluang satu banding 200 maka sektor reasuransi global telah dipersiapkan dengan baik dan dapat mengelolanya secara efektif.
“Alasan kami mengatakan demikian adalah karena setiap tahun kami menjalankan berbagai stress test secara agregat untuk sektor reasuransi global. Anda perlu memikirkan di mana letak modalnya,” ujar Karakuyu, saat webinar S&P Global Ratings Insurance In Focus, dikutip dari Reinsurance News, Senin, 15 Juli 2024.
Secara umum, lanjutnya, kelompok-kelompok ini memiliki modal yang baik, interval kepercayaan 99,95, atau bahkan 99,99, yang merupakan skenario stres yang cukup parah atau ekstrem, bahkan lebih tepat lagi.
|Baca juga: Panin Dai-ichi Life Luncurkan Panin Syariah Berkah Proteksi
Menanggapi pertanyaan mengenai kesiapan sektor ini untuk menghadapi kejadian bencana besar, Karakuyu mengingatkan dengan model modal S&P yang terbaru, lembaga pemeringkat tersebut telah mengambil kesempatan untuk melihat periode pengembalian yang lebih tinggi lagi, hingga satu dalam 500 dan seterusnya.
Karakuyu mengakui dampaknya akan bervariasi di antara perusahaan-perusahaan, dengan beberapa perusahaan yang lebih terpengaruh daripada yang lain. Namun, ia menekankan, perusahaan akan dievaluasi berdasarkan kemampuan mereka untuk pulih dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Kemudian, tambahnya, apakah mereka akan memanfaatkan setiap dislokasi dan mendorong kenaikan suku bunga untuk menutup kerugian mereka. “Secara umum, di tempat kami berdiri, kami memiliki sektor reasuransi global dengan prospek yang stabil sejak 2023, dan akan tetap demikian. Kami pikir sektor ini dapat menangani peristiwa seperti itu,” tutup Karakuyu.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News