1
1

Strategi Pivot Bakrie & Brothers ke Bisnis Berkelanjutan

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berhasil menorehkan kinerja keuangan yang positif sepanjang 2021 setelah di tahun sebelumnya mencatatkan hasil yang kurang menggembirakan dengan membukukan laba bersih sebesar Rp98 miliar dari rugi Rp930 miliar pada 2020.

Direktur Utama dan CEO BNBR, Anindya N Bakrie, menyatakan bahwa prestasi ini diraih melalui upaya yang tidak mudah. “Kami bersyukur kerja keras dan langkah-langkah efisiensi yang telah dijalankan dapat berdampak positif. Kami yakin ini akan terus berlanjut, seiring dengan bergulirnya sejumlah proyek strategis yang kini tengah kami kerjakan,” jelasnya pada saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNBR diselenggarakan, Kamis, 21 Juli 2022.

Dengan semakin membaiknya kinerja keuangan, langkah BNBR kini semakin ringan untuk fokus menekuni sustainable business, khususnya di bidang industri energi baru dan terbarukan atau green energy dan elektrifikasi transportasi. Kedua bidang usaha yang kini tengah dikembangkan itu merupakan bagian dari komitmen Perseroan dalam mendukung target net zero emission (NZE) Indonesia, atau bebas emisi pada 2060, sekaligus menjadi salah satu target perseroan untuk menjadi perusahaan bebas emisi.

|Baca juga: Presidensi Indonesia Siapkan Roadmap untuk Transisi Iklim yang Adil dan Terjangkau

BNBR berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif dengan membukukan laba bersih sebesar lebih dari Rp98 miliar pada tahun 2021, membalikkan posisi tahun sebelumnya yang mengalami rugi bersih sebesar Rp930 miliar. Kinerja positif ini sebagian terjadi karena efisiensi operasional di entitas anak perusahaan.

Meski pendapatan bersih mengalami penurunan sebesar 2,9 persen, perseroan berhasil menurunkan harga pokok penjualan (HPP) sebesar 11 persen yang menyebabkan laba kotor Perseroan naik 70 persen menjadi sebesar Rp418 miliar di tahun 2021, dari posisi di tahun sebelumnya sebesar Rp245,9 miliar. Beban usaha pun turun sebesar 25 persen sehingga berhasil mencatatkan laba usaha sebesar Rp24,2 miliar dibanding tahun sebelumnya yang mengalami rugi usaha sebesar Rp279,1 miliar.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS-T) BNBR 2022 juga telah menyetujui rencana perseroan mengangkat Armansyah Yamin sebagai Komisaris Utama menggantikan Jenderal Polisi (Purn) Sutanto, serta mengangkat Raniwati Malik sebagai komisaris independen.

Pada jajaran direksi, perseroan juga menunjuk Kartini Sally sebagai direktur. Sebelum diangkat sebagai komisaris utama, Armansyah Yamin telah bergabung dalam jajaran pengurus perseroan sebagai komisaris. Sementara itu, Raniwati Malik yang dikenal sebagai ahli di bidang hukum perusahaan, sebelum ini menduduki berbagai posisi eksekutif dan komisaris di beberapa perusahaan besar. Adapun Kartini Sally, pernah menjabat sebagai salah satu irektur di PT Bank Mandiri Tbk.


Pivot ke Bisnis Berkelanjutan
Melengkapi pemaparannya dalam laporan RUPS-T, Anindya Bakrie juga sempat menjelaskan tentang kelanjutan program-program sustainable business yang tengah digarap perseroan. Melalui PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), Perseroan semakin fokus dengan proyek elektrifikasi transportasi dengan mengembangkan bus listrik untuk sarana transportasi publik. Di awal tahun ini, sebanyak 30 unit bus listrik dari BYD-VKTR telah beroperasi di Jakarta sebagai bagian dari armada operasional TransJakarta.

Saat ini, VKTR tengah memacu kerja sama dengan banyak pihak, sebagai salah satu strategi perseroan untuk membangun ekosistem industri elektrifikasi yang lengkap dan kuat dari hulu hingga hilir.

|Baca juga: BRIS Siap Beri Dukungan Modal Kerja UMKM Penunjang Industri Hulu Migas

“Selain dengan BYD Auto dan perusahaan karoseri lokal Tri Sakti, melalui VKTR, kami telah berinvestasi dan bekerja sama dengan perusahaan teknologi retrofit dan heavy mobility dari Inggris Equipmake dan produsen baterai ramah lingkungan BritishVolt, juga asal Inggris. Di sisi lain, VKTR juga baru-baru ini telah menandatangani kesepakatan dengan beberapa perusahaan pemasok bahan baku baterai, termasuk perusahaan daerah,” jelas Anindya Bakrie.

Pivoting perseroan kepada sustainable business yang ditandai dengan pengembangan industri kendaraan listrik ini dipertegas dengan rencana erseroan untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) VKTR. “InsyaAllah kami akan dapat melaksanakan IPO VKTR di akhir tahun 2022. Dengan langkah ini, diharapkan valuasi VKTR bisa tumbuh pesat dan potensi pengembangan perusahaan ini menjadi terbuka lebih luas lagi,” kata Anindya lebih jauh.

Di bidang energi terbarukan, bersama PT PLN (Persero), PT Helio Synar anak usaha PT Bakrie Power yang juga berada di bawah naungan BNBR, belum lama ini meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid di Desa Parak, Bontomanai, Selayar, Sulawesi Selatan. Helio Synar saat ini juga tengah menangani dua jenis proyek EBT berikutnya, yakni de- dieselisasi dan PLTS Atap (C&I Rooftop PV).

|Baca juga: Alasan Mengapa Tren Lingkungan Kerja Hybrid Merebak

Bekerja sama dengan PT Waskita Toll Road (anak usaha PT Waskita Karya Tbk), perseroan telah menyelesaikan proyek ruas tol Cimanggis–Cibitung fase pertama pada akhir 2020, sepanjang 3,2 kilometer. Jalan tol ini telah mulai beroperasi pada tanggal 10 November 2020, diawali dengan Seksi I (Cimanggis – Jatikarya) dan terhubung dengan Jalan Tol Cinere–Jagorawi dan Jalan Tol Jagorawi.

Di enam bulan pertama 2022, jumlah rata-rata kendaraan yang melalui Seksi I mencapai 32.453 kendaraan per hari. Adapun Seksi IIA (Jatikarya – Cikeas) ditargetkan selesai September 2022. Sementara ruas Tol Cimanggis– Cibitung ditargetkan selesai secara menyeluruh pada Juli 2023. Adapun untuk Seksi II pekerjaan pembebasan lahan telah mencapai 89,59 persen dan konstruksi mencapai 72 persen.

Salah satu unit usaha BNBR lain juga mencetak prestasi menggembirakan. PT Bakrie Autoparts (BA) dan entitas anaknya yang memproduksi komponen otomotif, mampu meningkatkan pendapatan menjadi sebesar Rp813,8 miliar, naik 90 persen dibanding tahun lalu di periode sama yang sebesar Rp428,4 miliar.

Peningkatan pendapatan tersebut dipicu oleh meningkatnya permintaan suku cadang kendaraan sebagai dampak positif dari kebijakan pemerintah yang memberikan stimulus PPnBM 0% untuk beberapa jenis kendaraan tertentu.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Generali Dukung Gerakan Indonesia Bermain di Hari Anak Nasional
Next Post BI Dorong Akselerasi Inklusi Keuangan

Member Login

or