Presiden Direktur PT Sun Life Financial (Sun Life) Elin Waty mengatakan bahwa pihaknya menggelar acara Sun Life Edufair 2017 yang merupakan pameran edukatif tahunan, untuk membantu keluarga Indonesia mendapatkan informasi komprehensif seputar kebutuhan pendidikan anak. Acara itu digelar pada 20-22 Oktober 2017 di Mal Kota Kasablanka dengan mempertemukan 20 sekolah formal dan lima sekolah non-formal terbaik di Jabodetabek, orang tua, pakar pendidikan, serta ahli perencanaan keuangan Sun Life.
“Ini wujud nyata komitmen serta kontribusi kami dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya memiliki perencanaan keuangan terutama untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan yang terus meningkat setiap tahunnya,” katanya saat memberikan sambutan dalam pembukaaan acara Sun Life Edufair 2017 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, 20 Oktober 2017.
Pembukaan acara Sun Life Edufair 2017 ini dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sardjito, Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wowon Widaryat, dan sejumlah kepala sekolah peserta Sun Life Edufair 2017.
Dalam kesempatan tersebut Elin melansir data IPSOS (The Value of Education, Higher and Higher, 2017) bahwa keluarga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama. Sebab, pendidikan merupakan langkah awal meraih kesuksesan anak. Disebutkan, 86 persen orang tua di Indonesia memilih mengorbankan tabungan pensiun demi memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka.
Hal itu didukung fakta bahwa lebih dari 70 persen orang tua di Indonesia masih mengandalkan pendapatan bulanan untuk biaya pendidikan anak dan seperempatnya mengaku tidak memiliki referensi tentang besarnya dana pendidikan yang harus dialokasikan.
“Kami berharap melalui pameran ini, pemahaman mengenai perkembangan dunia pendidikan akan terus meningkat dan semakin banyak keluarga Indonesia sadar untuk mulai menyusun perencanaan keuangan yang tepat untuk pendidikan anak,” tutur Elin.
“Kami berharap melalui pameran ini, pemahaman mengenai perkembangan dunia pendidikan akan terus meningkat dan semakin banyak keluarga Indonesia sadar untuk mulai menyusun perencanaan keuangan yang tepat untuk pendidikan anak,” tutur Elin.
Menurutnya, dalam pameran pendidikan itu, masyarakat bisa menggali informasi lebih dalam dari pakar pendidikan tentang tema-tema menarik seperti pola asuh anak di era digital, serta tren pendidikan yang mampu meningkatkan potensi dan daya saing anak.
Elin menambahkan, pihaknya memahami bahwa era digital juga berperan penting menambah wawasan anak untuk mencoba berbagai hal baru yang sesuai minat dan aspirasi anak. Makanya, Sun Life menghadirkan sekolah non-formal, seperti sekolah musik, seni, robotik, coding, fotografi, jurnalistik, bahkan sekolah boga, sebagai referensi bagi keluarga Indonesia dalam membantu mengembangkan potensi anak. “Sun Life Edufair 2017 menjadi momentum tepat untuk membangun perspektif terutama bagi generasi muda yang tumbuh di era digital,” tutur dia.
Elin menambahkan, pihaknya memahami bahwa era digital juga berperan penting menambah wawasan anak untuk mencoba berbagai hal baru yang sesuai minat dan aspirasi anak. Makanya, Sun Life menghadirkan sekolah non-formal, seperti sekolah musik, seni, robotik, coding, fotografi, jurnalistik, bahkan sekolah boga, sebagai referensi bagi keluarga Indonesia dalam membantu mengembangkan potensi anak. “Sun Life Edufair 2017 menjadi momentum tepat untuk membangun perspektif terutama bagi generasi muda yang tumbuh di era digital,” tutur dia.
Di acara itu, Sun Life juga juga meluncurkan Bright Education (http://www.brightedu.co), portal informasi yang menampilkan profil 25 sekolah di Jabodetabek yang dapat dijadikan referensi orang tua dalam memilih sekolah yang sesuai minat dan aspirasi anak. Portal itu dilengkapi fitur-fitur bermanfaat seperti Fitur Perbandingan/Komparasi yang memungkinkan orang tua membandingkan sekolah yang diminati dengan mudah, dengan memilih tingkat pendidikan, lokasi, nama sekolah, dan mengisi data pribadi. Selanjutnya akan keluar hasil perbandingan secara lengkap yang membantu orang tua menentukan pilihan sekolah yang sesuai. Selain itu ada Fitur Kalkulator yang memungkinkan orang tua untuk memproyeksikan dana pendidikan yang dibutuhkan serta menyusun perencanaan keuangan sejak dini.
Sementara itu saat memberikan sambutan dalam pembukaan Sun Life Edufair 2017, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise menyambut baik langkah Sun Life menggelar pameran edukasi tersebut. “Saya apresiasi karena Sun Life mau mendampingi sekolah-sekolah untuk menghasilkan sekolah ramah anak. Para kepala sekolah yang hadir di sini, saya mohon agar anak-anak yang bersekolah dijaga dan dilindungi. Jangan ada kekerasan dalam bentuk apapun baik fisik, psikis, kekerasan seksual, dan kekerasan lainnya,” paparnya.
Lebih lanjut Yohana menambahkan, kegiatan itu sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dunia usaha yang juga sudah diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Anak. Menurutnya kehadiran dunia usaha sangat diperlukan, karena menjaga tumbuh kembang anak adalah tanggung jawab bersama. “Saat ini, ada 87 juta anak di Indonesia yang harus diperhatikan tumbuh-kembangnya,” tegasnya.
Apresiasi serupa juga disampaikan Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wowon Widaryat saat memberikan sambutan mewakili Mendikbud yang tak dapat hadir karena dipanggil ke istana oleh Presiden RI. “Kami mengapresiasi acara ini karena masalah pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama,” kata Wowon. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts