Media Asuransi, GLOBAL – Survei CEO Global Tahunan PwC yang ke-27 mengungkapkan proporsi CEO yang mengkhawatirkan kelangsungan bisnis jangka panjang mereka telah meningkat menjadi 45 persen seiring semakin cepatnya tekanan teknologi dan iklim.
Dilansir dari laman Reinsuance News, Jumat, 19 Januari 2024, Survei PwC dilaporkan mewawancarai 4.702 CEO di 105 negara dan wilayah. Salah satu hasil utama dari penelitian ini adalah bahwa 38 persen CEO optimistis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global selama 12 bulan ke depan, naik dari 18 persen pada 2023.
|Baca: Kick-Off 2024 Allianz Star Network dan Bancassurance
PwC menjelaskan para CEO di sebagian besar wilayah di dunia juga lebih cenderung optimistis terhadap prospek ekonomi domestik daripada pesimistis. Namun, para CEO di Amerika Utara dan Eropa Barat melawan tren -di Eropa Barat, 32 persen meramal ekonomi domestik membaik, dan 48 persen menurun; di Amerika Utara, masing-masing 31 persen dan 52 persen.
“Meskipun lintasannya positif, kepercayaan diri rapuh karena megatren termasuk disrupsi teknologi. Hampir setengahnya (45 persen) dicontohkan oleh AI generatif dan transisi iklim yang menyatu,” kata PwC.
Kemudian, sebanyak 45 persen CEO mengatakan mereka tidak yakin bisnis mereka saat ini akan bertahan dalam satu dekade jika terus berjalan seperti saat ini -naik dari 39 persen pada 2023.
Para CEO agak kurang percaya diri
Sementara itu, mencerminkan ketidakpastian tentang bagaimana mereka akan mengelola megatren, para CEO juga agak kurang percaya diri dibandingkan dengan tahun lalu dalam prospek pertumbuhan pendapatan perusahaan mereka sendiri selama 12 bulan ke depan -turun dari 42 persen menjadi 37 persen.
“Meskipun ada peningkatan optimisme terhadap ekonomi global, para CEO sebenarnya kurang optimistis dibandingkan dengan tahun lalu tentang prospek pendapatan mereka sendiri,” kata Pemimpin PwC Bermuda Arthur Wightman.
“Selain itu, mereka sangat menyadari perlunya mentransformasi bisnis mereka agar dapat bertahan. Jika organisasi secara global dan di sini di Bermuda ingin berkembang dalam jangka pendek dan jangka panjang dan memberikan nilai yang berkelanjutan maka mereka harus mempercepat laju penemuan kembali,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News