1
1

Surya Semesta Internusa (SSIA) Catatkan Pendapatan Rp1,09 Triliun pada Kuartal I/2024

Bisnis utama SSIA adalah pengembangan kawasan industri & real estate, konstruksi serta perhotelan. | Foto: Suryainternusa.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melaporkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1,09 triliun pada kuartal I/2024 atau tumbuh sebesar 13,8% dari Rp959,0 miliar yang dicatatkan pada kuartal I/2023.

Berdasarkan keterangan resmi perseroan dikutip, Senin, 13 Mei 2024, peningkatan kinerja pendapatan ini terutama didorong oleh pendapatan segmen perhotelan yang meningkat sebesar 28,0% (Rp51,1 miliar), sementara pendapatan di segmen bisnis properti dan konstruksi SSIA meningkat sebesar 24,5% dan 9,6% (masing-masing Rp31,4 miliar dan Rp62,2 miliar).

Laba kotor kuartal I/2024 meningkat sebesar 34,4% YoY menjadi Rp307,0 miliar, naik dari Rp228,3 miliar di kuartal I/2023, didorong oleh peningkatan laba kotor properti sebesar 71,2% (Rp33,3 miliar) dan peningkatan laba kotor perhotelan sebesar 32,7% (Rp36,7 miliar).

|Baca juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Bukukan Pendapatan Rp2,47 Triliun

EBITDA pada kuartal I/2024 meningkat sebesar 39,7% YoY menjadi Rp147,1 miliar dari Rp105,3 miliar di kuartal I/2023, sebagai hasil dari peningkatan EBITDA properti sebesar 95,3% (Rp27,5 miliar) dan EBITDA perhotelan sebesar 40,1% (Rp16,6 miliar).

Rugi bersih konsolidasi SSIA pada kuartal I/2024 adalah Rp14,9 miliar (dari rugi bersih pada kuartal I/2023 sebesar Rp9,3 miliar). Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan biaya lainnya, khususnya biaya kompensasi berbasis saham (Program Opsi Saham Karyawan dan Manajemen/MESOP) sebesar Rp35,5 miliar (atau 47.057.700 saham MESOP).

“Ini adalah pengeluaran satu kali; jika kita menghilangkan biaya kompensasi berbasis saham ini, maka laba bersih kuartal I/2024 menjadi Rp20,6 miliar. Posisi kas Perusahaan di kuartal I/2024 adalah Rp904,9 miliar, penurunan sebesar 25,8% dari Rp1,22 triliun pada 2023.

Utang yang dikenakan bunga adalah Rp2,40 triliun pada kuartal I/2024, penurunan sebesar 4,9% dari Rp2,53 triliun di kuartal I/2023. Pada kuartal I/2024, rasio utang terhadap ekuitas (gearing) adalah 53,4%.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jasa Marga Bagikan Dividen Rp274,8 Miliar di 2023
Next Post Seluruh Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Ciater-Subang Dapat Santunan Jasa Raharja

Member Login

or