1
1

Swiss Re Institute: Premi Global hanya Tumbuh 2,2 Persen di 2024-2025

Ilustrasi penetapan tarif asuransi. | Foto: ist

Media Asuransi, GLOBAL – Swiss Re Institute dalam laporan Sigma terbaru memaparkan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik mengurangi prospek industri asuransi primer.

“Kami memperkirakan total pertumbuhan premi riil global rata-rata hanya sebesar 2,2% per tahun selama dua tahun ke depan, di bawah tren sebelum pandemi (2018‒2019: 2,8%) namun lebih tinggi dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2018‒2022: 1,6 %),” tulis laporan tersebut yang dikutip, Kamis 23 November 2023.

Profitabilitas mulai pulih dan kesenjangan underwriting semakin berkurang seiring dengan meningkatnya hasil investasi dengan tingkat suku bunga yang tinggi, tetapi Swiss Re memperkirakan industri asuransi tidak akan memperoleh biaya modalnya pada tahun 2024 atau 2025 di pasar-pasar utama. Peristiwa seperti perang Timur Tengah dapat merugikan posisi modal perusahaan asuransi melalui jalur seperti inflasi dan volatilitas pasar.

|Baca juga: Swiss Re Prediksi Akan Ada Lonjakan Permintaan Reasuransi di 2024

Asuransi non-jiwa menghadapi dinamika klaim yang menantang, dengan meningkatnya frekuensi dan tingkat keparahan klaim meskipun terjadi penurunan inflasi ekonomi. Laju pertumbuhan klaim di lini bisnis pertanggungjawaban menantang kemampuan asuransi dari risiko-risiko tersebut. “Kami memperkirakan kerugian akibat bencana alam akan mencapai US$100 miliar pada tahun 2023, untuk tahun keempat berturut-turut, dan tahun keenam sejak tahun 2017 (disesuaikan dengan inflasi).”

Lebih lanjut, Swiss Re mengantisipasi kondisi pasar yang lebih sulit setidaknya pada tahun 2024. Di segmen Properti dan Kecelakaan (P&C), Swiss Re memperkirakan pertumbuhan premi riil secara global sebesar 3,4% pada tahun 2023, lebih kuat dari perkiraan untuk tahun 2024‒2025 (2,6%). Hal ini mencerminkan penyesuaian harga risiko yang signifikan, terutama pada lini yang terkena dampak klaim.

Di segmen kesehatan, Swiss Re memperkirakan premi kesehatan akan kembali tumbuh sebesar 1,5% pada tahun 2024‒2025 (2023E: ‒0,6%).

Di sektor asuransi jiwa, suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan permintaan terhadap produk-produk tabungan, terus mendukung transfer anuitas dalam jumlah besar, dan hasil investasi yang lebih tinggi diperkirakan akan meningkatkan profitabilitas pada tahun 2024 dan 2025. “Kami memperkirakan pertumbuhan premi asuransi jiwa rata-rata sebesar 2,3% pada tahun 2024‒2025 ( 2023E: 1,5%). Perkiraan kami untuk pertumbuhan pasar tabungan jiwa selama dekade berikutnya jauh lebih tinggi dibandingkan 20 tahun terakhir.”

Secara umum, Swiss Re memperkirakan perekonomian dunia akan melambat pada tahun 2024 seiring dengan semakin intensifnya tantangan pengetatan kebijakan moneter kumulatif dan melemahnya dorongan pertumbuhan pada tahun 2023. Pecahnya perang di Timur Tengah meningkatkan risiko terhadap prospek perekonomian. Negara-negara besar mengalami divergensi: AS terus tumbuh, sementara Eropa mengalami stagnasi, bahkan sudah mengalami resesi di beberapa negara, dan Tiongkok sedang bergulat dengan tantangan pertumbuhan struktural dalam negeri.

“Memudarnya hambatan perekonomian dan ketidakpastian geopolitik memperkuat peran penting industri asuransi utama dalam transfer risiko,” ujar Jérôme Jean Haegeli, Swiss Re’s Group Chief Economist dalam laporannya yang dikutip Kamis, 23 November 2023.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jokowi Hadiri Acara Sail Teluk Cendrawasih
Next Post PT Asuransi Reliance Indonesia: Terus Tingkatkan Digitalisasi

Member Login

or