Site icon Media Asuransi News

Tambah Lini Bisnis Baru, Trisula Textile Industries (BELL) Anggarkan Capex Rp21,8 M

Media Asuransi – PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebanyak Rp21,8 miliar selama 2021 yang bersumber dari kas internal dan pinjaman bank. Anggaran tersebut akan digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas produksi dengan membuat produk berdasarkan kebutuhan pasar, baik domestik maupun ekspor. Salah satunya adalah menambah lini bisnis baru perdagangan besar alat laboratorium, farmasi, dan kedokteran.

Manajemen Trisula Textile Industries mengatakan bahwa dengan pengalaman di industri tekstil selama lebih dari 50 tahun sangat mendukung kemampuan perseroan untuk memproduksi bahan baku kain untuk produk APD dengan fitur anti-mikroba dan water repellent. Selain itu, perseroan juga berupaya memproduksi bahan baku dan alat pelindung diri berupa masker dan baju hazmat selama pandemi Covid-19.

“Pada masa awal pandemi, perseroan melihat kebutuhan yang sangat mendesak terhadap alat pelindung diri berupa masker dan baju hazmat, baik untuk tenaga medis maupun untuk masyarakat umum. Hal itu mendorong perseroan untuk mendukung pemerintah dalam upaya penanganan pandemi. Salah satunya, dengan segera memproduksi bahan baku serta memasarkan masker dan baju hazmat di pasar lokal serta sebagai kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan,” kata manajemen dalam siaran tertulisnya dikutip Media Asuransi di Jakarta, Rabu, 21 April 2021 .

Baca Juga:

Menurutnya, kegiatan lini bisnis baru ini dipercaya bakal mendongkrak produksi perseroan yang sempat mengalami penurunan sepanjang pandemi Covid-19. Pada lini bisnis baru ini, perseroan telah melakukan analisis proyeksi rugi laba. Kegiatan lini bisnis baru ini dapat menunjang peningkatan kinerja perseroan lima tahun ke depan, atau hingga tahun 2025 mendatang.

“Berdasarkan hasil analisis perseroan terhadap proyeksi laba-rugi lini bisnis baru ini, manajemen menilai penambahan kegiatan usaha penunjang oleh perseroan akan memberikan manfaat bagi perseroan. Pada 2021, lini bisnis baru ini akan membukukan tambahan pendapatan Rp2,13 miliar, kemudian sebanyak Rp2,07 miliar pada 2022, sebesar Rp2,02 miliar pada 2023, sebesar Rp1,96 miliar pada 2024, dan Rp1,88 miliar pada 2025,” katanya.

Sebagaimana diketahui, kinerja pada tahun 2020, perseroan mencatatkan penurunan penjualan bersih sebesar 24,6 persen menjadi Rp538,29 miliar dibanding realisasi tahun 2019 sebesar Rp714,32 miliar. penurunan tersebut sejalan dengan kenaikan beban keuangan perseroan sebesar 38,17 persen menjadi Rp23,67 miliar, dari sebelumnya Rp17,13 miliar. Akibatnya, perseroan mengalami rugi bersih Rp16,03 miliar pada akhir tahun 2020, dibanding realisasi laba bersih tahun 2019 sebesar Rp21,32 miliar.

Diakui manajemen, analisis kontribusi lini bisnis dalam lima tahun ke depan ini berlaku penurunan, hal tersebut dikarenakan adanya upaya pemerintah dalam menggenjot vaksinasi sehingga secara bertahap Covid-19 akan segera teratasi dari waktu ke waktu.

“Untuk melaksanakan rencana tersebut, perseroan akan meminta izin terlebih dahulu dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan pada 27 Mei 2021 mendatang. RUPS ini juga akan membahas studi kelayakan penambahan kegiatan usaha penunjang,” pungkasnya. One

Exit mobile version