1
1

Tekanan Terhadap Rupiah Masih Berlanjut

Ilustrasi pasar valuta asing. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Saat ini pergerakan nilai tukar rupiah masih berpeluang mengalami tekanan terhadap dollar AS, hal ini dikarenakan antisipasi dari hasil rapat kebijakan moneter Bank Sentral AS yang segera dirilis pada hari Kamis dinihari pekan ini.

Analisis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa prediksi kenaikan suku bunga kali ini acuannya sebesar 75 basis points menjadi 4 persen. Dan saat ini para pelaku pasar juga tengah menantikan indikasi kelanjutan kebijakan pengetatan moneter agresif The Fed melalui pernyataan yang dirilis.

|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Dijelaskan lebih lanjut bahwa data inflasi Indonesia yang diperoleh dari dalam negeri dan akan dirilis besok juga bisa menjadi bahan pertimbangan pelaku pasar. Data diekspektasikan menunjukkan inflasi yoy di bulan Oktober naik 6%, menurut rilis kalender ekonomi dari tradingeconomics.com. Inflasi yang terus naik dapat menggerus pertumbuhan ekonomi dan ini bisa memberikan tekanan ke nilai tukar rupiah.

Selain itu, penutupan positif indeks saham AS sedikit banyak bisa memunculkan sentimen positif di pasar Asia pagi ini terhadap aset berisiko, dan ini bisa membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah, dengan potensi pelemahan ke arah 15600, dengan potensi support di kisaran 15520.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laju Inflasi Indonesia Diperkirakan Melambat pada Oktober 2022
Next Post Pertumbuhan Pendapatan Unilever (UNVR) Diramal Masih Moderat

Member Login

or