Media Asuransi – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat “idAA+” untuk PT Angkasa Pura II (Persero) (APIA), Obligasi I Tahun 2016, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2018, dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2020.
Outlook untuk peringkat korporasi dipertahankan “negatif” untuk mengantisipasi pemulihan EBITDA dan FFO yang lebih lambat akibat pandemi Covid-19, yang sangat mempengaruhi kemauan konsumen untuk berpergian ditambah dengan pembatasan transportasi udara dunia.
“Kami berpandangan bahwa pandemi telah melemahkan arus kas operasional APIA karena pendapatan yang lebih rendah dan beban operasional tetap yang tidak dapat dihindari,” tulis Pefindo melalui keterangan resminya.
Selain itu, jelas Pefindo, kemungkinan dukungan luar biasa dari pemerintah kepada APIA dapat lebih rendah mengingat keterbatasan anggaran negara terutama selama pandemi ini, mendorong pemerintah untuk lebih selektif dalam memberikan dukungan luar biasa kepada badan usaha milik negara. Kami juga berpandangan bahwa perusahaan akan memanfaatkan fasilitas kreditnya untuk membiayai modal kerjanya selama pandemi ini.
|Baca juga: Pefindo Turunkan Peringkat Angkasa Pura II Jadi idAA+ dengan Outlook Negatif
Perusahaan berencana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2018 Seri A senilai Rp200,0 miliar pada 12 Desember 2021 menggunakan kas internal. Per 30 Juni 2021, APIA memiliki kas dan setara kas sebesar Rp1,9 triliun. Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya.
Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat perusahaan mencerminkan dukungan pemerintah yang kuat kepada APIA karena peran penting bandara, posisi kompetitif perusahaan yang kuat sebagai operator bandara terbesar nasional, dan sumber pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik.
|Baca juga: Peringkat Jasa Raharja Ditetapkan idAAA Stabil
Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh leverage keuangan yang tinggi. Peringkat dapat diturunkan jika tingkat pemulihan bisnis lebih lambat dari ekspektasi atau jika APIA menjadi lebih agresif dalam mendanai belanja modal. Penurunan fleksibilitas keuangan untuk memperoleh sumber pendanaan juga dapat memicu penurunan peringkat. Peringkat juga dapat diturunkan jika Pefindo melihat komitmen pemerintah dalam memberikan dukungan kepada APIA melemah yang dapat diindikasikan dengan penurunan signifikan dalam kendali atas APIA.
Outlook peringkat dapat direvisi menjadi stabil apabila perusahaan mulai beroperasi dan memperkuat pendapatan bulanannya secara berkelanjutan yang juga bergantung kepada ekspektasi pemulihan ekonomi dan distribusi dari vaksin untuk mengendalikan wabah. Outlook peringkat juga dapat direvisi menjadi stabil jika perusahaan berhasil menjalankan inisiatif strategisnya yang tercermin dari tambahan arus kas masuk yang signifikan secara berkelanjutan.
Sebagai badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang bandara dan jasa terkait bandara, PT Angkasa Pura II (Persero) mengoperasikan 20 bandara, termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (Banten), yang merupakan bandara terbesar dan gerbang utama Indonesia, Bandara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara. Pada Juni 2021, perusahaan juga mengoperasikan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga. Pada 30 Juni 2021, APIA dimiliki 100% oleh Pemerintah Indonesia. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News