Media Asuransi, GLOBAL – Ketua dan CEO Grup Sompo Holdings, Kengo Sakurada, mengumumkan rencana akan mengundurkan diri pada Maret 2024. Keputusan itu diambil setelah keterlibatan anak perusahaannya, Sompo Japan Insurance, dalam skandal besar bersama dengan dealer mobil bekas yaitu Bigmotor.
Dilansir dari laman Asia Nikkei, Selasa, 23 Januari 2024, keputusan ini diambil sebagai langkah baru bagi grup untuk memulai dengan kepemimpinan yang segar.
Mikio Okumura, yang saat ini menjabat sebagai Presiden dan Chief Operating Officer grup, akan menggantikan posisi Sakurada. Sakurada tidak hanya akan mundur sepenuhnya dari Sompo Holdings tanpa mengambil peran penasihat seperti biasanya, tetapi juga meninggalkan Dewan Direksi Sompo Japan Insurance.
|Baca: Rupiah Perdagangan Pagi Dibuka Tertekan di Rp15.656/US$
Sakurada awalnya menjadi presiden perusahaan pendahulu Sompo Holdings pada 2010, dan sejak itu memimpin grup selama lebih dari satu dekade. Selain itu, ia menjabat sebagai Ketua Asosiasi Eksekutif Perusahaan Jepang selama empat tahun hingga April 2023.
Presiden Sompo Japan Insurance Giichi Shirakawa juga akan digantikan oleh Wakil Presiden Koji Ishikawa pada akhir Januari. Keputusan ini diumumkan dalam rapat dewan yang akan datang di Sompo Holdings.
Sompo Japan Insurance berencana untuk mengumumkan respons perusahaan terhadap skandal Bigmotor dan skandal pemfixingan harga terpisah pada Februari. Diperkirakan beberapa eksekutif lainnya juga akan mengundurkan diri sebagai respons terhadap situasi tersebut.
Bigmotor diduga melakukan pemalsuan klaim asuransi untuk perbaikan bodi dan perbaikan, kadang-kadang dengan merusak kendaraan secara sengaja. Otoritas Jasa Keuangan Jepang mengecam Sompo Japan Insurance karena menyederhanakan proses pemeriksaan klaim tersebut dan melanjutkan bisnis dengan Bigmotor, meskipun mengetahui tuduhan tersebut.
Otoritas berencana untuk segera mengeluarkan perintah perbaikan bisnis kepada Sompo Holdings dan Sompo Japan Insurance, setelah memberitahukan perusahaan pada Senin mengenai hasil penyelidikan mereka terhadap masalah tersebut dan sanksi yang akan diberlakukan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
