Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Wall Street berakhir datar pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Hal itu seiring rilis risalah FOMC yang menunjukkan adanya rasa optimisme bahwa langkah kebijakan The Fed telah berhasil menurunkan inflasi setelah pada pertengahan 2022 mencapai level tertinggi.
“Selain itu, perekonomian yang stabil, yang tumbuh 2,5 persen pada 2023, menambah optimisme The Fed bahwa 11 kali kenaikan suku bunga yang dilaksanakan sejak 2022 tidak menghambat pertumbuhan secara signifikan,” ujar Analyst Research Phintraco Sekuritas Nurwachidah, dalam risetnya, Kamis, 22 Februari 2024.
Di sisi lain, lanjutnya, pasar tenaga kerja AS terus menunjukan kemajuan, di mana nonfarm payroll di Januari meningkat 353 ribu pekerjaan. Sehingga, para pejabat menyatakan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan besar akan berakhir, namun dibutuhkan lebih banyak hal sebelum mulai melakukan pelonggaran kebijakan.
Sementara indeks di Eropa ditutup beragam di Rabu kemarin. Pada Kamis ini, terdapat rilis data penting di Eropa yaitu HCOB Manufacturing PMI Jerman yang diperkirakan membaik ke 46,1 di Februari dibandingkan dengan 45,5 di Januari.
|Baca juga: PGAS, TOWR, UNIQ, dan PTBA Jadi Rekomendasi Trading Saham Hari ini
Selain itu, terdapat rilis data Core Inflation di Euro Area yang diperkirakan sebesar 3,3 persen yoy di Januari 2024 dari sebelumnya sebesar 3,4 persen yoy di Desember 2023. “Harga crude oil menguat 1,27 persen ke US$78,02 per barel diikuti brent oil yang menguat 0,94 persen ke US$83,11 per barel di Rabu kemarin,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News