1
1

Tidak Ada Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Berpotensi Tertekan ke Arah Rp15.000

Ilustrasi perdagangan valuta asing. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi tertekan karena Bank Sentral AS memberikan sinyal tidak ada pemangkasan suku bunga acuannya pada tahun ini.

Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra menjelaskan pada dinihari tadi Bank Sentral AS memberikan sinyal tidak ada pemangkasan suku bunga tahun ini dan menyebutkan target suku bunga acuan mungkin di 5,6% yang berarti bisa 1-2 kali lagi kenaikan.

|Baca juga: Inflasi AS Turun, Rupiah Berpeluang Terapresiasi

“Ini tidak seperti yang diekspektasikan sebagian pelaku pasar yang mengharapkan sinyal pemangkasan dari the Fed,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 15 Juni 2023.

Dia menjelaskan Bank Sentral AS melihat meskipun data inflasi menurun tapi inflasi intinya masih mendatar. Risiko inflasi naik kembali masih terbuka. Powell memberikan penegasan bahwa inflasi yang rendah dan stabil sangat penting bagi perekonomian AS.

Oleh karena itu, jelas dia, dolar AS berpeluang menguat lagi terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah hari ini.

Dari dalam negeri, sambung Ariston, data neraca perdagangan Indonesia yang masih surplus mungkin bisa menahan pelemahan rupiah. “Potensi pelemahan rupiah ke kisaran Rp14.950 per dolar AS-Rp15.000 per dolar AS, dengan support di kisaran Rp14.850 per dolar AS.”

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diprediksi 6.670–6.755, BRIS, SMRA, MAPI Jadi Pilihan Ajaib
Next Post MARKET REVIEW: Net Sell Asing Meningkat, IHSG Terkoreksi 0,29%

Member Login

or