Potensi pasar proteksi kesehatan global untuk individu kalangan masyarakat kelas menengah atas cukup tinggi. Hal itu perlu digarap serius oleh ahli manajemen asuransi dan broker, selain untuk mengisi ceruk pasar juga untuk mendukung program peningkatan penetrasi asuransi di Tanah Air. “Ini porsinya perusahaan asuransi swasta untuk menangkap pasar di luar program BPJS Kesehatan dari pemerintah. Pasarnya sangat besar, sekitar 20 persen atau 53 juta orang di Indonesia,” tutur Ketua Umum Perkumpulan Ahli Manajemen Jaminan dan Asuransi Kesehatan Indonesia (Pamjaki) Rosa Christiana Ginting saat seminar Asuransi Kesehatan Global bagi Individu untuk Mendukung Keberlanjutan Layanan Kesehatan, yang digelar Cigna Indonesia dan Asosiasi Ahli Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APARI) di Jakarta, 23 Oktober 2019.
Menurut Rosa, banyak masyarakat Indonesia yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan yang nyaman, tidak ingin antre, enggan menunggu lama, dan dapat berobat di mana saja di luar negeri. “Mereka memiliki dana lebih untuk memiliki produk asuransi yang bisa memenuhi itu semua. Ternyata produk itu ada di Cigna Indonesia,” ujarnya. Dia tambahkan, market ini dapat ditangkap para ahli manajemen asuransi untuk merancang produk yang baik dan terjangkau. Para ahli manajemen asuransi harus bisa menyediakan sistem yang memudahkan nasabah. “Apalagi pasar 53 juta orang itu belum kita gali dengan maksimal,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, President Director & CEO Cigna Indonesia Phil Reynolds mengatakan bahwa dari sekitar 1,5 juta nasabah Cigna, baru sekitar 1.000 orang yang mengikuti proteksi kesehatan global. Padahal, potensinya masih sangat besar. Produk itu hadir sebagai bagian dari upaya meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia yang masih minim. Phil menambahkan, melalui seminar ini pihaknya juga berupaya meningkatkan inklusi asuransi di Indonesia, sebagai bagian dari upaya meningkatkan penetrasi proteksi di Tanah Air. “Makanya, kami antusias bekerja sama dengan APARI,” tuturnya.
Phil Reynolds menjelaskan bahwa sejak meluncurkan produk Global Individual Private Medical Insurance pada 2017, Cigna telah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan pialang asuransi di Indonesia. “Kolaborasi ini memungkinkan kami mendukung APARI dalam menyediakan salah satu sesi edukasi terbaik untuk program Continous Professional Development (CPD) yang mereka miliki. Akhirnya, dapat mendorong komitmen kami dan APARI dalam membantu pemerintah meningkatkan inklusi asuransi di Indonesia,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Umum APARI Bambang Suseno menjelaskan bahwa sekitar 120 pialang dari 90 perusahaan pialang asuransi dan pialang reasuransi di Indonesia hadir dalam seminar ini. Mereka mendapat edukasi yang dapat membantu memahami industri asuransi kesehatan dan jiwa dengan lebih baik dan mengasah kemampuan mereka dalam menawarkan solusi perlindungan bagi para nasabah. Dia tambahkan, pialang asuransi memiliki peran signifikan dalam membantu memenuhi kebutuhan perlindungan bagi nasabah.
Bambang menjelaskan, seminar itu membahas sejumlah topik menarik di antaranya dukungan industri asuransi terhadap keberlangsungan layanan kesehatan di Indonesia, serta manajemen stres bagi nasabah individu maupun klien korporasi yang ingin meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Menurut dia, para pialang bisa berperan mengelola stres bagi karyawan dan mapping asuransi jiwa di Indonesia termasuk di global. “Semakin banyak peran pialang di daerah, juga akan mendongkrak pemahaman asuransi di Indonesia,” tegasnya.
Dalam seminar itu, Cigna juga memaparkan kampanye teranyarnya terkait manajemen stres yang berjudul #SeeStressDifferently. Dalam presentasi itu, Head of GIPMI Distribution Asia Pacific Cigna International Markets Ray Bond mengungkapkan, korelasi antara stres dan penyakit fisik. “Stres kronis merupakan kontributor utama terhadap penyakit-penyakit kritis seperti diabetes, jantung, dan kanker. Kampanye ini memungkinkan masyarakat untuk mencari tahu level stres mereka dan membuat rencana yang baik untuk mengatasinya,” ujar Ray.
Melalui kampanye ‘#SeeStressDifferently’, Cigna mengajak masyarakat untuk mengetahui tingkat stres mereka serta mencari cara terbaik untuk mengatasi stres itu melalui PLAN: Periode waktu istirahat, Lokasi untuk rekreasi, Aktivitas di luar rutinitas, dan Nama orang yang dipercaya untuk berbagi. “Siapapun dapat mengakses kampanye manajemen stres ini melalui bit.ly/CignaAPARI,” jelas Ray Bond. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News