Media Asuransi, GLOBAL – CEO Sompo Insurance Indonesia Eric Nemitz mengatakan industri asuransi Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan dalam hal penetrasi pasar dengan tingkat penetrasi saat ini hanya sebesar 2,7 persen. Hal itu terlepas dari pertumbuhannya yang kuat.
“Pasar asuransi Indonesia telah berkembang dengan sangat baik, menunjukkan kekuatan dan ketahanan yang mendalam. Namun, tingkat penetrasi masih rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya,” kata Nemitz, dilansir dari laman Insurance Asia, Senin, 29 April 2024.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, Sompo Insurance berfokus pada peningkatan kesadaran akan risiko dan literasi keuangan di seluruh masyarakat. “Meningkatkan literasi keuangan sejalan dengan menawarkan produk yang terjangkau dan menarik bagi klien dan pelanggan,” jelas Nemitz.
Pendekatan ini didukung oleh upaya-upaya regulasi, termasuk peningkatan persyaratan modal dan tata kelola yang lebih kuat di antara perusahaan-perusahaan asuransi, yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap industri ini.
|Baca juga: Aon Catat Pendapatan Naik 5,1% di Kuartal I/2024
Nemitz menunjukkan produk asuransi tradisional belum cukup memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam. “Inovasi produk adalah kunci untuk meningkatkan penetrasi. Kami beralih dari produk kemasan tradisional ke solusi yang lebih disesuaikan yang memenuhi kebutuhan individu dengan harga yang wajar,” katanya.
Ia mengidentifikasi beberapa tren yang membentuk kembali lanskap asuransi. Digitalisasi berada di garis depan, dengan pergeseran ke arah layanan seluler dan daring yang menyederhanakan interaksi antara perusahaan asuransi dan pelanggan.
Kecerdasan buatan (AI) adalah area penting lainnya, dengan potensinya untuk mempercepat pengambilan keputusan dan menyesuaikan produk asuransi secara lebih efektif. “Cara tradisional dalam menjual atau membeli asuransi kemungkinan akan lenyap, digantikan oleh interaksi berbasis digital,” pungkas Nemitz.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News