1
1

Tingkatkan Keamanan Transaksi Digital Tanpa Ribet ala  Bank DBS Indonesia

Transaksi digital banking. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Era digital telah mengubah cara kita memperingati Hari Raya. Kemudahan akses informasi dan hadirnya perbankan digital serta fintech, membuka gerbang baru untuk berbelanja kebutuhan Hari Raya. Walaupun kini bertransaksi semakin mudah, tetap penting bagi kita untuk terus memperbarui pengetahuan akan cara bertransaksi digital secara aman.

Simak beberapa tips berikut untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bulan Ramadan dan momentum lebaran.

  1. Periksa dan lindungi akun digital dahulu sebelum mentransfer THR kepada keluarga

Menyambut Idulfitri yang kian dekat, ada berbagai kebiasaan yang kita lakukan setiap tahun. Salah satunya adalah berbagi THR kepada keluarga atau kerabat dekat. Selain dapat diberikan secara fisik, kini kita juga dapat mentransfer secara digital yang lebih mudah dan cepat.

|Baca juga: Tips Cerdik Maksimalkan THR untuk Masa Depan bersama Bank DBS Indonesia

Untuk memastikan keamanan transaksi, ada baiknya kita memeriksa aktivitas akun perbankan dan dompet digital kita secara rutin. Aktifkan pemberitahuan transaksi sehingga kita dapat segera mengetahui setiap aktivitas yang mencurigakan. Selain itu, gunakan kata sandi yang kuat dan selalu aktifkan two factor authentication (2FA) bila memungkinkan untuk perlindungan tambahan.

Nah, untuk yang punya keluarga atau sahabat di negara lain, jangan khawatir! Cukup gunakan fitur Transfer Valuta Asing (Valas) aplikasi digibank by DBS. Jika menemukan kejanggalan tertentu dalam transaksi, segera hubungi Bank DBS Indonesia Customer Centre.

  1. Saat ingin beli tiket mudik, hindari menggunakan koneksi Wi-Fi publik

Mudik menjadi salah satu tradisi saat lebaran, banyak orang pulang ke daerah asalnya masing-masing untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat. Salah satu hal yang umum dipersiapkan adalah membeli tiket mudik dari jauh-jauh hari agar masih bisa mendapat kursi dan dengan harga yang lebih terjangkau.

Tak jarang, ketika hendak bertransaksi, kita numpang Wi-Fi di restoran, shopping centre, atau kafe, termasuk saat membeli tiket mudik. Koneksi Wi-Fi yang gratis dan kencang tentunya membuat kita semakin betah karena menghemat pengeluaran kuota ponsel kita.

Tidak banyak orang tahu bahwa menggunakan koneksi Wi-Fi publik amat rentan terhadap serangan hacker, malware, dan penyadapan. Para hacker dapat dengan mudah mendapat beragam informasi pribadi dan mengelabui kita karena lemahnya pengamanan Wi-Fi publik.

Untuk itu, sebisa mungkin hindari melakukan transaksi online ketika terhubung ke Wi-Fi publik. Jika kita sedang ingin berbelanja, membeli tiket perjalanan, booking hotel, atau berdonasi, sebaiknya menggunakan kuota selular pribadi saja. Kita juga dapat mengaktifkan fitur Virtual Private Network (VPN) saat menggunakan Wi-Fi publik untuk menyamarkan identitas serta mengenkripsi semua situs yang memuat data penting yang kita miliki.

|Baca juga: Bank DBS Indonesia Dukung UMKM Perempuan Lewat PT Permodalan Nasional Madani

Selain itu, setelah selesai menggunakan Wi-Fi di tempat umum, jangan lupa untuk log out dengan meng-klik “Forget Network” atau “Lupakan Jaringan” untuk menghindari hal yang tidak diinginkan ketika kita kembali ke tempat tersebut dan tersambung dengan Wi-Fi secara otomatis. Kiat-kiat ini tak hanya terbatas pada tiket mudik dan momen Lebaran saja, tapi juga berlaku sepanjang tahun, ya!

  1. Berhati-hati saat membayar zakat atau mengakses laman sedekah digital

Bagi yang ingin menunaikan kewajibannya dalam menyambut Bulan Suci, menjadi penting untuk menggunakan platform tepercaya agar dana yang kita berikan dapat tersampaikan dengan baik dan dikelola secara tepat guna. Untuk itu pastikan ketika memberikan zakat untuk memilih platform yang sudah memiliki reputasi yang dipercaya banyak orang dengan transparansi pelaporan yang baik.

Selain itu, adanya Quick Response Indonesia Standard (QRIS) merupakan salah satu opsi membayar zakat yang mudah. Cukup scan QRIS, masukkan password, beres! Tapi kita harus tetap hati-hati terhadap penipuan. Waspadai QRIS palsu di tempat umum dan situs abal-abal.

Jika ingin membayar zakat melalui QRIS di lokasi transaksi, perhatikan lokasinya, jangan pindai jika tampak mencurigakan, perhatikan nama merchant yang ditampilkan saat memindai kode, dan pastikan kode QRIS nama merchant sudah sesuai. Jangan melakukan pembayaran kode QRIS yang mencantumkan tautan URL yang dipersingkat misalnya www.zkt16.qris.id.

Kemudian, seringkali bermunculan oknum yang memalsukan identitasnya baik di media sosial maupun via telepon dan mengaku-ngaku sebagai perwakilan badan atau lembaga tertentu agar mendapatkan data pribadi dan menipu kita. Untuk itu, pastikan kita tidak memberikan informasi penting seperti nama lengkap, nomor kartu kredit/debit pribadi, tanggal kedaluwarsa kartu, dan kode Card Verification Value (CVV) begitu saja, serta selalu selidiki peruntukan data yang kita berikan.

Jika merasa curiga dengan pihak yang menghubungi dan prosedurnya, lakukan pengecekan lewat situs resmi dan terverifikasi untuk memastikan keaslian mereka. Jika memang terbukti palsu atau akun bodong, abaikan pesannya dan segera laporkan akun atau penelepon tersebut agar tidak muncul korban-korban selanjutnya.

|Baca juga: Bank DBS Indonesia Dukung Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan Lewat Food Rescue Warrior

  1. Waspadai social engineering dan manfaatkan contactless transaction demi keamanan

Salah satu modus penipuan yang perlu kita ketahui adalah social engineering, sebuah teknik manipulasi yang memanfaatkan kesalahan manusia untuk mendapatkan akses pada informasi pribadi atau data-data berharga.

Biasanya, pelaku akan berpura-pura menjadi customer service, produser acara TV, atau agen travel and tour. Mereka menjanjikan hadiah atau promo menarik yang bisa kita dapatkan setelah memberikan data pribadi dan penyerang dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk mendapat akses ke akun tabunganmu dan mengurasnya.

Walau promo dan diskon memang menarik, tapi kita harus tetap waspada, ya! Selalu pastikan keabsahannya dan jika ragu atau menemukan bukti bahwa ini adalah modus penipuan, jangan lupa untuk langsung blokir nomor tersebut agar tidak menghubungi kita kembali di kemudian hari.

Selain itu, saat hendak mencantumkan data pribadi seperti nomor kartu kredit, kode CVV, dan lain-lain, pastikan kita hanya mengisi pada website/platform yang resmi dan selalu gunakan two factor authentication (2FA). Lebih mudah lagi, ketika bertransaksi di tempat umum, kita dapat menggunakan kartu debit DBS Visa contactless dengan menempelkan kartu debit pada mesin Electronic Data Capture (EDC) tanpa perlu memindahkan tangankan kartu ke orang lain dan memasukkan PIN. Kartu ini pun memiliki batas transaksi sebesar Rp1.000.000 per hari untuk memitigasi risiko terkait penggunaan kartu tanpa izin.

Direktur Teknologi & Operasional PT Bank DBS Indonesia, Sujatno Polina, mengatakan bahwa Ramadan merupakan waktu yang tepat bagi kita untuk memperbarui keamanan dompet digital yang kita miliki, agar segala bentuk transaksi yang dilakukan dapat berjalan aman.

Dengan ini, kita dapat semakin khusyuk menunaikan tugas dan kewajiban keagamaan kita. Untuk itu, Bank DBS Indonesia selalu berupaya memberikan edukasi kepada nasabah tentang cara melindungi data dan gawai mereka dalam rangka menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan dapat diandalkan terutama di masa-masa ketika transaksi digital sedang tinggi-tingginya. Sehingga, nasabah dapat menikmati layanan perbankan yang aman, nyaman, dan tidak merepotkan, sesuai dengan prinsip ‘Live more, Bank less’ yang kami miliki.”

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Koreksi Kinerja Asuransi Jiwa Diperkirakan Berlanjut pada 2024
Next Post CIMB Niaga Optimalkan Layanan Digital Banking pada Libur Idulfitri 1445 H

Member Login

or