Perkumpulan Underwriter Jiwa Indonesia (PERUJI) melakukan regenerasi di Jakarta, 13 Agustus 2019. Pemilihan pengurus yang berlangsung selama satu hari tersebut akhirnya memilih Radix Yunanto sebagai Ketua PERUJI untuk periode 2019-2021. Sebelumnya seleksi telah dilakukan terhadap beberapa calon ketua yang berasal dari para Head Underwriting dari seluruh perusahaan asuransi jiwa se-Indonesia. Beberapa kualifikasi dasarnya adalah posisi Manager Underwriting, Head Underwriting atau Chief Underwriting yang telah memiliki spesifikasi pengalaman di bidang underwriting minimal selama lima tahun.
Serah terima jabatan sekaligus Pelantikan Kepengurusan terbaru tersebut dilakukan oleh Ketua PERUJI 2014-2019 Asri Wulan kepada Radix Yunanto (Ketua PERUJI periode 2019-2021) dan disaksikan oleh para anggota PERUJI. Sedangkan Dewan Pengurus PERUJI periode 2019-2021 akan dipilih oleh Ketua PERUJI yang baru dalam waktu yang singkat.
Deputi Direktur Pengawasan Ausransi OJK Kristianto Andi Handoko dalam sambutannya saat membuka rangkaian kegiatan regenerasi kepengurusan dan seminar PERUJI 2019 menyampaikan harapan agar organisasi ini dapat berkembang. “OJK mengucapkan selamat kepada para pengurus PERUJI yang baru. Kiranya tetap menjaga amanah, independensi serta integritasnya dalam berperan aktif menjaga industri asuransi jiwa tetap sehat dan bertumbuh. OJK juga mendukung pelaksanaan Seminar PERUJI 2019 sebagai wujud komitmen PERUJI dalam mengembangkan pengetahuan dan pemahaman para anggotanya akan fungsi underwriting,” ujarnya.
Sementara Radix Yunanto mengaku merasa terhormat dan berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menjabat sebagai Ketua PERUJI 2019-2021. Meskipun demikian, menurut Radix masih banyak tantangan besar yang harus dihadapi terkait awareness profesi underwriting di era dalam industri 4.0. “Tantangan terberat bagi pada Underwriter saat ini adalah bagaimana berupaya fleksibel di tengah industri 4.0 namun tetap mengedepankan Fundamental dan Filosofi Underwriting sebagai pedoman,” ujarnya.
Mengatasi hal tersebut, Radix memiliki sejumlah agenda dan program jangka panjang yang dicanangkan guna pengembangan kemampuan para underwriter, sekaligus bermanfaat bagi kemajuan Industri Asuransi Jiwa di Indonesia. “Ke depannya PERUJI akan memperbanyak training dan workshop yang menitikberatkan pada peningkatan kemampuan Underwriter dalam menghadapi era industri 4.0. Selain itu, PERUJI juga akan mengupayakan kerja sama dengan para pemangku kepentingan di Industri Asuransi Jiwa seperti OJK, Asosiasi dan perkumpulan profesi lainnya guna pengembangan industri asuransi di Indonesia,” papar Radix.
Bersamaan dengan pergantian pengurus, PERUJI juga menggelar seminar terkait underwriting bertajuk “Does It Make Sense”. Seminar ini diikuti 100 orang peserta yang terdiri dari head underwriting, manager underwriting, chief underwriting serta senior underwriter dari seluruh perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Pembicara seminar adalah Akshay Kulkarni dari RGA, Wong Wai Fung dari Munich Re, dan Trilis Yulianti dari Prodia. Seminar ini membahas mengenai kasus dan tantangan yang kerap ditemui seorang underwriter dalam menjalankan fungsi underwriting. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News