1
1

China Perintahkan Bank dan Perusahaan Asuransi Tinjau Keamanan Siber

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Otoritas Keuangan Tiongkok telah memberikan petunjuk kepada bank dan perusahaan asuransi untuk melakukan tinjauan menyeluruh terhadap keamanan siber dan data di seluruh lini bisnis mereka. Kemudian menegaskan peningkatan perhatian pemerintah terhadap keamanan nasional dan integritas data.

Dalam sebuah instruksi yang dikirim pada akhir tahun lalu, Administrasi Regulasi Keuangan Nasional meminta bank dan perusahaan asuransi untuk segera memperbaiki setiap celah yang teridentifikasi. Hal itu guna melindungi diri dari risiko serangan ransomware sebelum pertengahan Januari, demikian informasi dari sumber yang mengetahui masalah tersebut.

|Baca: Iklim dan Konflik Masih Jadi Ancaman Nyata di Masa Mendatang

Dilansir dari laman Insurance Journal, Jumat, 12 Januari 2024, bank-bank didorong untuk memperkuat penggunaan aman email dan menghadapi serangan phishing, kata para sumber yang meminta agar tidak disebutkan namanya terkait pembahasan masalah pribadi.

Instruksi umum ini merupakan tindak lanjut dari pemberitahuan singkat yang dikeluarkan kepada bank-bank utama. Hal itu setelah serangan siber terhadap Industrial & Commercial Bank of China Ltd pada November merusak sebagian operasi di Amerika Serikat dari bank terbesar Tiongok tersebut dan mengganggu perdagangan di pasar obligasi Amerika Serikat.

NFRA tidak segera merespons permintaan komentar. Secara terpisah, Tiongkok telah meningkatkan fokusnya pada keamanan nasional dan aliran data selama kepemimpinan Presiden Xi Jinping selama lebih dari satu dekade.

Undang-undang keamanan data

Pada 2021, Beijing memberlakukan undang-undang keamanan data yang luas untuk meningkatkan kontrol atas aliran informasi. Langkah-langkah keras ini telah menghambat perluasan perusahaan asing, termasuk bank, di negara tersebut dan menimbulkan kekhawatiran tentang investasi di Tiongkok.

ICBC, bank terbesar di dunia berdasarkan aset, diserang oleh peretas pada unitnya di Amerika Serikat pada November, menyebabkan gangguan pada kliring perdagangan di obligasi Amerika Serikat dan memaksa pengiriman data di sekitar New York melalui thumb drive.

|Baca: Demi Keamanan Negara, Pemerintah Bebaskan Pajak Impor Senjata hingga Amunisi untuk Kemenhan

Departemen Keuangan Amerika Serikat juga memberikan tanggapan terhadap insiden tersebut pada saat itu, mengimbau semua bank untuk memastikan bahwa mereka mengikuti praktik terbaik.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Iklim dan Konflik Masih Jadi Ancaman Nyata di Masa Mendatang
Next Post Siap-Siap! Mulai 13 Januari Tarif Jalan Tol Cengkareng–Batu Ceper–Kunciran Bakal Disesuaikan

Member Login

or