1
1

Tiphone (TELE) Ganti Nama Jadi PT Omni Inovasi Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) kemarin telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Publik Expose yang berlangsung di Kantor Pusat Perseroan, Lawu Tower Jalan Gajah Mada No 27A, Jakarta.

Salah satu keputusan dalam RUPST tersebut adalah menyetujui untuk mengubah nama perseroan dari sebelumnya PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk menjadi PT Omni Inovasi Indonesia Tbk.

Corporate Secretary Perseroan, Semuel Kurniawan, mengatakan bahwa dengan adanya persetujuan pemegang saham tersebut, untuk selanjutnya TELE akan fokus dalam pengembangan usaha distribusi digital bekerja sama dengan prinsipal sehingga bisnis ini akan menopang kinerja usaha secara jangka panjang,” katanya usai penyelenggaraan RUPST.

|Baca juga: Tiphone Mobile (TELE) Restrukturisasi 3 Seri Obligasi, Berikut Perubahannya

Selain bermitra dengan Telkomsel untuk distribusi voucher, saat ini perseroan juga telah ditunjuk sebagai mitra PLN sebagai distributor tunggal terkait dengan Kerjasama penjualan token listrik. Perseroan akan terus menambah mitra–mitra lainnya untuk pendistribusian Token PLN tersebut melalui kerja sama yang saling menguntungkan.

TELE juga siap masuk bisnis switching service provider melalui sinergi dengan operator telekomunikasi. TELE telah dinyatakan lulus secara teknis (UAT) untuk melayani mitra switching Telkomsel dan saat ini sedang dalam tahap final pembicaraan dengan mitra-mitra modern chanel agar mitra–mitra tersebut segera beralih kepada TELE.

“Sudah ada beberapa calon mitra chanel yang bersedia menjadi mitra chanel kami. Saat ini masih menunggu surat persetujuan pengalihan yang di ajukan oleh mitra chanel kepada kami,” kata Semuel.

Menurut Semuel, untuk tahun 2022, TELE befokus pada tiga strategi utama yakni melakukan restrukturisasi model bisnis, restrukturisasi finansial dan restrukturisasi sumber daya manusia. Untuk restrukturisasi model bisnis, TELE akan melakukan pengembangn usaha baik secara organik maupun anorganik.

“TELE juga akan melakukan likuidasi anak-anak perusahaan yang tidak memberikan kontribusi maksimal bagi perseroan atau tidak searah dengan rencana masa depan,” ujarnya.

RUPST juga menyetujui untuk tidak membagikan dividen dan tidak menyisihkan dana cadangan pada tahun buku 2021 karena saldo laba yang negatif.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kerja Sama Pelatihan dan Sertifikasi Asuransi Syariah
Next Post Lucy In The Sky (LUCY) Buka Gerai Baru di Cikini

Member Login

or