1
1

Tips Mengatur Keuangan yang Tepat di Bulan Ramadan

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Bulan Ramadan sudah di depan mata atau di pertengahan Maret nanti ibadah puasa diperkirakan dimulai. Saat Ramadan, selain beribadah, momen lain yang sangat berkesan adalah buka puasa bersama, kumpul keluarga, serta mempersiapkan hari raya. Tentunya, semua aktivitas tersebut akan membutuhkan biaya lebih dari biasanya.

Dilansir dari laman Asuransi Jiwa Sequis Life, Minggu, 3 Maret 2024, Faculty Head of Sequis Training Academy of Excellence Samuji berbagi tips finansial agar masyarakat tetap dapat menikmati momen Ramadan dengan rasa tenang tanpa perlu takut mengganggu rencana keuangan masa depan.

Susun perencanaan keuangan dengan disiplin

Saat pendapatan atau gaji bulanan diterima, selalu susun perencanaan keuangan dengan disiplin. Usahakan sisihkan setidaknya 30 persen dari total gaji untuk ditabung, dan segera bayar tagihan dan utang. Kemudian sisanya dapat dibagi untuk pengeluaran lain serta pos dana darurat.

Khusus dana darurat, bagi yang masih single, jumlah yang perlu dipersiapkan minimal sebesar tiga kali dari rata-rata pengeluaran bulanan. Misalnya, pengeluaran rata-rata bulanan Rp3 juta berarti persiapkan dana minimal Rp9 juta. Sedangkan jika sudah menikah tapi belum memiliki anak maka jumlah dana yang harus dipersiapkan minimal sebesar lima kali dari rata-rata pengeluaran bulanan. Ketika kelak sudah memiliki anak dan jumlah tanggungan yang lebih banyak maka jumlah dana darurat harus ditingkatkan.

|Baca juga: Jokowi Lakukan Peletakan Batu Pertama Kantor BPJS Kesehatan di IKN

Mempersiapkan dana darurat penting untuk berjaga-jaga jika terjadi risiko hilangnya pendapatan seperti PHK, Anda dan keluarga masih bisa bertahan ‘beberapa’ bulan ke depan. Samuji mengatakan untuk menyiapkannya bisa dicicil sedikit demi sedikit misalnya 2-3 persen dari pendapatan dan bisa dipersiapkan dalam rekening terpisah.

Pisahkan pengeluaran buka bersama di Ramadan

Undangan buka puasa bersama sekaligus ajang reuni tentu menyenangkan tapi waspada karena pengeluaran bisa saja membengkak. Apalagi jika buka bersama diadakan di restaurant dan Anda harus menghadiri beberapa acara serupa selama Ramadan. Agar undangan buka bersama bisa dihadiri maka siapkan dana khusus buka puasa bersama dari pos dana pengeluaran rutin selama beberapa bulan sebelum bulan puasa.

Susun anggaran khusus Ramadan lainnya dengan rinci

Saat Ramadan biasanya ada beberapa hal lain yang perlu dianggarkan seperti zakat fitrah, berbagi takjil, baju lebaran, bingkisan lebaran, biaya mudik, dan lain sebagainya. Biasanya pengeluaran-pengeluaran ini akan membuat struktur anggaran menjadi berbeda dari bulan-bulan biasanya.

Untuk itu, pisahkan kebutuhan Ramadan dari anggaran rutin kemudian detailkan apa saja kebutuhannya, mana yang wajib, adakah yang bisa ditunda, atau adakah kemungkinan sharing biaya bersama teman atau anggota keluarga lainnya.

Perlu punya asuransi kesehatan

Makan bebas saat buka puasa dan Idulfitri atau kelelahan selama mudik kerap menimbulkan gangguan kesehatan. Jika kondisi tidak bisa diatasi sendiri dan harus menjalani rawat inap maka ada risiko pengeluaran yang lebih besar untuk biaya pengobatan. Di sini lah pentingnya peranan dan manfaat asuransi kesehatan.

“Dengan memiliki asuransi kesehatan akan membantu mengatasi persoalan biaya pengobatan selama di rumah sakit sehingga tidak akan mengganggu kondisi keuangan,” tutup Samuji.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dorong Pertumbuhan Kredit, BCA Berikan Bunga KKB 2,67% di BCA Expoversary
Next Post Nasabah blu by BCA Naik 53,4% Jadi 1,7 Juta Orang di 2023

Member Login

or