Media Asuransi, JAKARTA – Usia 40 tahun seringkali diidentikkan sebagai fase kehidupan yang mulai stabil. Dari sisi income biasanya memang sudah ada kenaikan. Namun, seringkali kenaikan income diiringi dengan kenaikan pengeluaran. Jika tak dikelola secara benar, bisa saja hal tersebut membuat masalah baru. Simak tips berikut agar kondisi keuangan bisa stabil menjelang usia 40 tahun.
Memasuki Usia Stabil
Dalam ilmu psikologi, tahapan usia dewasa manusia dibagi ke dalam tiga tahapan yakni dewasa muda pada 20-40 tahun, dewasa menengah usia 40-60 tahun, dan dewasa lansia saat sudah 60 tahun ke atas.
Biasanya pada usia dewasa muda yakni 20 tahun hingga akhir 30 tahunan, seseorang akan sibuk mewujudkan ambisinya mencapai posisi karir tertentu dan kondisi finansial tertentu.
Selanjutnya, pada usia dewasa menengah yang dimulai sejak 40 tahun, kondisinya relatif lebih stabil. Parameternya biasanya dilihat dari sisi emosi, jenjang karir, relasi, serta kondisi keuangan khususnya tabungan yang relatif stabil.
Tantangan Finansial Jelang Usia 40 Tahun
Penelitian Payscale pada 2019 membuktikan bahwa sebagian besar orang menjelang usia 40 tahun memang telah mengalami kenaikan dari sisi pendapatan. Dalam penelitiannya disebutkan jika kamu saat ini berusia 35-39 tahun maka penghasilan kamu cenderung sudah naik 50% hingga 70% dibandingkan penghasilan kamu saat usia 22 tahun.
Baca juga: Kuartal I/2022, Penyaluran Kredit BBNI Naik 5,8%
Namun demikian, kebutuhan hidup di usia tersebut juga biasanya ikut meningkat hingga mengakibatkan anggaran pengeluaran ikut naik, bahkan membengkak. Berikut ini beberapa tantangan kebutuhan finansial yang biasanya muncul menjelang usia 40 tahun:
1. Kebutuhan Pendidikan Anak
Orang-orang yang berada di usia 30-an akhir atau menjelang 40 tahun biasanya sudah memiliki anak-anak yang duduk di jenjang pendidikan sekolah dasar bahkan lanjutan. Dengan demikian, tanggung jawabnya juga meningkat. Kebutuhan dana untuk pendidikan anak-anak juga semakin tinggi.
2. Tanggungan Generasi Sebelumnya
Sering mendengar sandwich generation? Generasi yang terhimpit untuk memenuhi kebutuhan generasi di bawahnya sekaligus generasi di atasnya dalam waktu bersamaan. Biasanya kondisi ini semakin terasa saat kita masuk usia 30-an menjelang 40 tahun. Selain anak-anak yang semakin bertumbuh, orang tua kita juga semakin menua dan tak jarang yang mulai sakit-sakitan. Oleh karena itu, kebutuhan untuk menanggung biaya pengobatan orang tua seringkali muncul pada rentang usia ini.
3. Kebutuhan Tempat Tinggal dan Kendaraan
Biasanya, menjelang usia 40 tahun seseorang menginginkan kondisi kehidupan yang stabil termasuk pada tempat tinggal dan kendaraan. Memiliki rumah atau kendaraan pribadi bisa menjadi prioritas pada tahapan usia ini. Kebutuhan mencicil KPR atau kredit kendaraan lumrah terjadi pada fase usia ini.
4. Mulai Muncul Keluhan Terkait Fungsi Fisik
Jika pada awal 20 tahunan kita merasa cukup energik, tidak mudah lelah, dan tak terlalu merasa beban saat mengerjakan banyak pekerjaan di satu waktu, memasuki usia akhir 30 atau menjelang 40 tahun mulai muncul keluhan terkait fungsi fisik. Mulai mudah lelah hingga sakit pada bagian anggota tubuh seperti tulang, sendi, syaraf terutama di area dengkul, pinggang, leher, dan pundak. Anggaran untuk fisioterapi atau sekadar perawatan di Spa pun biasanya mulai dialokasikan pada rentang usia ini.
Baca juga: 26 BUMN Kompak Antar 40 Ribu Masyarakat Mudik Lebaran 2022
5. Kebutuhan Perawatan Diri
Tak hanya keluhan pada sendi dan tulang, kerutan-kerutan di wajah juga ada yang mulai tampak di usia menjelang 40 tahun. Oleh karena itu kebutuhan perawatan diri secara rutin dan profesional dirasakan mulai penting pada masa ini. Tak jarang, seseorang terutama wanita, memiliki bujet khusus untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri.
6. Lebih Berorientasi Pada Kenyamanan
Secara orientasi, orang-orang pada rentang usia akhir 30 tahun menjelang 40 tahun, biasanya memiliki ketertarikan pada hal-hal yang disukai atau kuasai saja. Kenyamanan menjadi faktor pertimbangan utama dalam menentukan keputusan. Jika dulu saat masih di usia awal dewasa muda Anda lebih suka backpacker-an, tetapi di akhir usia dewasa muda menuju dewasa menengah, Anda mungkin lebih senang memilih staycation di tempat yang lebih nyaman. Orang pun bisa rela menganggarkan biaya lebih untuk mendapat kenyamanan.
7. Mencari Ketenangan Batin
Orang-orang yang memasuki akhir usia 30 tahunan lebih malas untuk berdebat hal-hal yang tak terlalu dianggap penting. Informasi-informasi yang dipilih juga lebih bersifat stabil, membumi, tidak bersifat provokatif. Karena mencari ketenangan batin menjadi kebutuhan sebagian orang pada rentang usia ini, maka kegiatan-kegiatan yang dapat membantu release stress pun seakan menjadi kebutuhan. Seperti meditasi, yoga, hingga kelas-kelas self healing yang belakangan mulai marak.
Melihat kebutuhan di atas, berikut ada sejumlah tips yang dapat Anda lakukan menjelang usia 40 tahun. Sehingga saat masuk usia dewasa menengah, harapan kondisi hidup yang lebih stabil bisa terwujud.
1. Pahami Perbedaan Kebutuhan dan Gaya Hidup
Kebutuhan hidup diartikan sebagai hal-hal dasar yang harus dimiliki seseorang dalam kehidupannya. Sedangkan gaya hidup adalah hal yang diharapkan atau lebih kepada keinginan Meskipun secara terminologi berbeda, tetapi masih banyak orang yang terbalik memperlakukan kedua hal ini. Yang pada ujungnya berakhir pada munculnya masalah finansial.
Oleh karena itu, untuk menghindari masalah finansial dan mewujudkan kondisi keuangan yang lebih stabil, kita perlu melatih diri untuk memahami dan menyadari mana yang benar-benar kebutuhan hidup mana yang sekadar gaya hidup. Penuhi dulu kebutuhan hidupmu.
2. Lakukan Financial Review
Lihat dan hitung kembali pemasukan dan pengeluaran Anda saat ini. Seperti sudah dibahas di atas bahwa biasanya pada masa ini income Anda sudah ada peningkatan. Namun, pengeluaran juga biasanya ikut meningkat. Review kondisi finansial diperlukan untuk melihat kembali apakah semua pos anggaran sudah sesuai dan masih relevan untuk dijalankan pada fase kehidupan ini? Apa yang bisa kita tekan dan apa yang harus kita tambahkan. Ini penting untuk mengukur kemampuan finansial.
3. Buat Perencanaan Keuangan yang Realistis dan Logis
Uraikan secara rinci target-target jangka pendek dan jangka panjang. Lakukan penyesuaian dengan target sebelumnya jika ada yang berbeda. Sebaiknya perencanaan disusun secara realistis dan logis.
4. Mulai Kurangi Beban Utang
Meskipun rasanya banyak kebutuhan pengeluaran yang harus dipenuhi, sebaiknya Anda tidak menambah utang baru apalagi yang sifatnya konsumtif. Bahkan jika perlu, Anda justru mulai kurangi beban utang. Banyak pakar keuangan yang menyebutkan sebaiknya pada usia 40 tahun, seseorang hanya punya sisa utang produktif saja seperti untuk KPR, dana usaha, kendaraan. Untuk itu, menjelang usia tersebut ada baiknya kamu mengkaji dan restrukturisasi beban utang Anda saat ini.
5. Penuhi Dana Darurat
Jangan lupa untuk memenuhi dana darurat sebelum beranjak ke investasi. Hal ini penting agar tidak kelimpungan saat kondisi darurat menimpa. Misalnya atap rumah jebol, atau kerusakan lainnya yang penting untuk segera diperbaiki. Idealnya untuk seseorang yang masih lajang dan tak memiliki tanggungan maka dia perlu mempunyai dana darurat minimal 3x pengeluaran bulanan. Sedangkan yang sudah memiliki 1 tanggungan maka dana darurat yang dimiliki idealnya 6x pengeluaran. Jika terasa berat, mulailah kumpulkan minimal 1x pengeluaran terlebih dahulu.
6. Perlindungan Ekstra
Mengingat kondisi fisik seseorang mulai menurun seiring penurunan metabolisme tubuh, perlindungan terhadap kesehatan juga diperlukan. Selain rutin berolahraga dan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk mencegah sakit, ada baiknya Anda memberikan perlindungan ekstra dengan asuransi. Hal ini penting untuk memproteksi diri Anda dan keluarga dari risiko finansial akibat hal-hal tak terduga seperti sakit bahkan hingga meninggal dunia.
Memiliki asuransi sebelum usia 40 tahun cukup penting sebagai upaya mewujudkan kondisi yang stabil secara finansial. Selain itu, semakin cepat atau muda Anda membeli asuransi, maka biaya premi yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan fasilitas yang sama biasanya akan lebih murah. Produk asuransi yang menawarkan fleksibilitas sangat cocok untuk Anda miliki. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News