Site icon Media Asuransi News

Tips Menjalankan Bisnis Sampingan Tanpa Mengganggu Pekerjaan Utama

Media Asuransi – Sekarang ini memiliki lebih dari satu pekerjaan merupakan hal yang lumrah. Pekerjaan atau bisnis sampingan biasanya dilakukan untuk menambah penghasilan ataupun mengisi waktu luang.

Meski mengasyikan dan menambah pundi-pundi keuangan, jangan sampai pekerjaan sampingan Anda mengganggu pekerjaan utama. Kita harus dapat membagi waktu dan skala prioritas dalam menjalankan semua aktivitas tersebut.

1. Cari informasi pekerjaan dari berbagai sumber

Selain pekerjaan dan rutinitas kantoran kita bisa mencari pundi-pundi uang lain dengan menjadi pekerja lepas (freelance). Pekerjaan apa saja yang bisa dilakukan?

Kita dapat mencari pekerjaan melalui teman, ataupun rekan kerja.

Selain itu Anda juga mencari freelance melalui berbagai website freelancer. Yang perlu dilakukan hanyalah membuat profil dan portofolio semenarik mungkin. Beberapa situs yang bisa Anda tengok seperti Sribulancer, Freelancer Indonesia, Projects.co.id, Sribu, 99Desaign, Gobann, Upwork, dan Crowdsource.

Baca juga: Pentingnya Mempersiapkan Dana Pensiun Sejak Muda

Untuk memudahkan, Anda dapat mencari freelance yang sesuai dengan pekerjaan utamamu. Beberapa freelance yang mungkin cocok untuk Anda dan menarik dicoba seperti Digital Marketer, Penulis Konten, Ahli SEO, Desain Grafis, Fotografer, ataupun Web Desaigner.

2. Sesuaikan dengan minat dan bakat

Jenuh dengan pekerjaan sehari-hari yang tidak sesuai dengan bakat? Selain liburan, kita juga bisa mencari pekerjaan tambahan atau freelance yang sesuai dengan minat dan bakat.

Misalnya, Anda memiliki minat besar dengan make up. Maka dapat melakukan beauty review atau menjadi beauty vlogger, melalui akun YouTube atau blog Anda. Faktanya, menurut survei konsumen ZAP Beauty Index, 73 persen perempuan Indonesia dari 17.889 responden memang mencari ulasan lebih dulu di internet. Sebanyak 55 persen mencari referensi di Instagram, dan 41 persen dari YouTube.

Jika suka fotografi, Anda dapat menjadi fotografer lepas untuk event tertentu, seperti konser, expo, ataupun wedding. Selain itu berkembangnya online shop belakangan ini juga bisa Anda manfaatkan untuk menawarkan jasa foto produk.

3. Investasi lewat manajer investasi

Ingin menyimpan uang sekaligus berinvestasi namun tidak punya banyak waktu luang? Anda dapat melakukannya melalui investasi reksa dana, saham, Surat Utang Negara (SUN), ataupun fintech lending dan ketiganya cukup populer saat ini.

Baca juga: 10 Poin Penting Sebelum Investasi Saham

Melalui reksa dana, Anda dapat melihat uang berkembang lewat produk yang Anda beli. Anda tinggal duduk manis, dan mempercayakan kepada manajer investasi yang telah mengatur portofolio. Anda bisa membeli reksa dana melalui bank ataupun fintech yang berperan sebagai Agen Penjual Reksa Dana (Aperd).

Jika ingin berinvestasi sekaligus membantu pembangunan negara, maka Anda dapat membeli surat utang yang dikeluarkan negara. Meski demikian, tidak setiap waktu Anda dapat membelinya karena pemerintah hanya menerbitkan beberapa surat utang dalam satu tahun.

Anda dapat membeli SUN dalam masa yang sudah ditentukan melalui fintech dan bank yang telah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan. Jika ingin potensi imbal hasil yang lebih tinggi bisa langsung investasi di saham. Tipe investasi ini termasuk high risk high return, jadi Anda harus berhati-hati membaca situasi pasar dan saham yang kamu beli.

Investasi di fintech lending juga menjadi salah satu alternatif yang cukup populer belakangan ini. Beberapa fintefch lending pun berani menawarkan bunga hingga 15-20% per tahunnya, dengan jumlah investasi yang tidak terlalu besar. Namun, pilih fintech lending yang sudah terdaftar OJK ya, jangan sampai tersangkut investasi bodong.

 

4. Tambahan penghasilan melalui investasi

Investasi bukan hanya di pasar saham ataupun keuangan, tapi kita juga bisa terjun langsung dengan membuka usaha meski dengan modal kecil. Ada beberapa usaha yang dapat dirintis meski dengan modal kecil, misalnya dropshipper, katering rumahan, ataupun online shop.

Misalnya, Anda dapat membuka katering kecil-kecilan dengan sistem pre-order untuk teman-teman kantor. Anda dapat memvariasikan menu untuk sarapan ataupun makan siang. Setelah sukses dengan teman-teman kantor, manfaatkanlah instagram untuk memasarkan produk Anda dengan foto yang menarik.

Untuk dropship atau menjadi dropshipper dapat dikatakan tidak membutuhkan modal awal. Bahkan sebagai dropshipper tidak perlu memegang barang dan menanggung biaya pengiriman karena itu semua akan dilakukan oleh reseller yang barangnya Anda drop.

Reseller inilah yang akan menjual langsung barang kepada konsumen. Hanya saja Anda membutuhkan kejelian dan ketekunan untuk menemukan partner reseller yang jujur dan berkomitmen. Aha

Exit mobile version