Dalam keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, manajemen Tower Bersama Infrastructure menjelaskan, surat utang tersebut memiliki jangka waktu 10 tahun dengan bunga tetap maksimal 6% per tahun. Bunga akan dibayarkan tiap enam bulan sekali.
Baca juga: Protelindo Akuisisi Solusi Tunas Pratama (SUPR) Rp16,72 Triliun
“Tingkat bunga tersebut didasarkan pada berlakunya tingkat suku bunga di pasar yang merupakan beban bunga yang masih dapat mendukung kegiatan operasional Tower Bersama Infrastructure,” ungkap manajemen TBIG, 28 September 2021.
Surat utang ini juga akan ditawarkan tanpa jaminan alias unsecured. Menurut manajemen, surat utang ini bakal ditawarkan ke investor global yang tidak terafiliasi dengan perusahaan. Hal ini demi memperluas dan mendiversifikasi basis kreditur sehingga akses pendanaan juga semakin luas.
Tower Bersama Infrastructure akan menggunakan dana hasil penerbitan surat utang ini untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo dan mempercepat pembayaran utang entitas anak yang disalurkan melalui pinjaman antarperusahaan maupun penyertaan modal.
Di samping itu, dana tersebut juga akan dimanfaatkan untuk membiayai rencana ekspansi usaha di masa yang akan datang, serta menunjang kebutuhan pendanaan bagi perusahaan induk dan entitas anak.
Penerbitan surat utang ini tergolong transaksi material karena nilainya melebihi 50% ekuitas TBIG yang mencapai Rp9,22 triliun per 30 Juni 2021. Karena termasuk transaksi material, manajemen Tower Bersama Infrastructure perlu meminta persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang bakal diselenggarakan pada 30 September 2021 pukul 14.00 WIB.
Sebelumnya, Tower Bersama Infrastructure pernah menerbitkan notes senilai US$ 300 juta yang telah dilunasi lebih awal pada Maret 2017. Tower Bersama Infrastructure juga menawarkan notes sebesar US$350 juta yang telah ditebus lebih awal pada Februari 2021.
Saat ini ada dua notes yang masih tercatat di Bursa Efek Singapura. Keduanya adalah notes US$350 dengan tanggal jatuh tempo pada 21 Januari 2025 dan notes US$300 juta yang bakal mencapai tenggat waktu pada 20 Januari 2026. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News