Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan sistem pembayaran untuk mendukung pemulihan ekonomi. Transaksi ekonomi dan keuangan digital mengalami kenaikan ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
“Nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Juli 2022 tumbuh 39,76 persen year on year mencapai Rp35,5 triliun. Nilai transaksi digital banking meningkat 27,82 persen year on year menjadi Rp4.359,7 triliun. Hal ini terjadi sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dalam jumpa pers secara daring, Selasa, 23 Agustus 2022.
Dia tambahkan bahwa nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mengalami peningkatan 34,87 persen year on year (yoy) menjadi Rp739,4 triliun.
|Baca juga: Transaksi Digital Banking Melonjak 47 persen
Menurut Perry, untuk mendorong implementasi layanan sistem pembayaran yang memenuhi prinsip integrasi, interkoneksi, dan interoperabilitas, Bank Indonesia melanjutkan dan memperkuat persiapan implementasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik serta Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP). Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dan kolaborasi dengan K/L Satgas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) dalam rangka mendorong akselerasi digitalisasi daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Di sisi lain, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Juli 2022 meningkat 7,08 persen yoy mencapai Rp913,3 triliun. “Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI serta penyelenggaraan program edukasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) rupiah, termasuk edukasi atas uang rupiah tahun emisi 2022,” jelas Perry.
Gubernur Bank Indonesia juga menjelaskan bahwa pihaknya melanjutkan akselerasi transaksi BI-FAST melalui penambahan peserta dan implementasi pada layanan kebanksentralan. Pada tanggal 29 Agustus 2022, Bank Indonesia akan menambah peserta baru BI-FAST gelombang keempat sebanyak 25 bank yang terdiri dari 2 peserta langsung dan 23 peserta tidak langsung. Dengan penambahan tersebut, total peserta BI-FAST mencapai 77 dan mewakili 85 persen pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
Lebih lanjut, Bank Indonesia juga menambah layanan kebanksentralan melalui BI-FAST untuk mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang moneter, makroprudensial, serta sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mendorong implementasi dan pengembangan layanan BI-FAST antara lain cross border retail payment, serta memperkuat sinergi kebijakan dengan pelaku industri, untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan, serta inklusi ekonomi dan keuangan.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News