Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa transaksi keuangan digital terus meningkat di paruh pertama tahun ini. Di sisi lain, transaksi secara konvensional dengan menggunakan uang kartal juga terindikasi tetap meningkat.
|Baca juga: Transaksi Digital Banking Tumbuh 10,82%
“Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada kuartal II/2024 tetap kuat, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 23 Juli 2024.
Gubernur BI menyampaikan bahwa dari sisi nilai besar, transaksi BI-RTGS (Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement) meningkat 13,42 persen secara tahunan (year on year/yoy) sehingga mencapai Rp42.008,08 triliun. Dari sisi ritel, volume transaksi BI-FAST (Bank Indonesia Fast Payment) tumbuh 67,79 persen yoy mencapai 785,95 juta transaksi.
Sedangkan transaksi digital banking tercatat 5.363,00 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,49 persen yoy. Di sisi lain, transaksi Uang Elektronik (UE) tumbuh 39,24 persen yoy mencapai 3.958,53 juta transaksi.
|Baca juga: Literasi Keuangan dan Digital Kunci Keamanan Bertransaksi Digital
Perry Warjiyo juga menjelaskan bahwa transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) tumbuh 226,54 persen yoy. “Dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta dan jumlah merchant 32,71 juta,” tuturnya.
Sementara itu, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/Debit turun 8,42 persen yoy menjadi 1.759,92 juta transaksi. Transaksi kartu kredit tumbuh 20,92 persen yoy mencapai 114,31 juta transaksi.
Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 6,61 persen yoy menjadi Rp1.057,8 triliun.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News