1
1

Tren dan Proyeksi Pasar Reasuransi Properti 2024

Ilustrasi. | Foto: Bukalapak

Media Asuransi, GLOBAL – Para eksekutif dari pasar reasuransi Bermuda menyatakan optimisme terhadap lingkungan operasional reasuransi properti tahun 2024, dengan memprediksi stabilitas dalam syarat dan kondisi.

Meskipun terdapat perbedaan pandangan mengenai tarif bencana properti pada tanggal 1 Januari, konsensus menunjukkan pasar yang stabil. Di segmen bencana properti AS, terlihat gambaran yang rumit. Meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam harga reasuransi bencana untuk 1 Januari 2024, kontrak awal mengalami kenaikan yang kecil.

Dilansir laman reinsurance news, sentimen tersebut bervariasi di berbagai lapisan, dengan lapisan atas mengalami penurunan tarif akibat arus modal yang kuat dan aktivitas obligasi bencana yang positif. Namun, perlindungan untuk lapisan bawah entah terlalu mahal atau tidak tersedia secara luas.

|Baca juga: Pasar Reasuransi Jiwa Global Diramal Tumbuh dengan CAGR 12,5% hingga 2032

Peningkatan permintaan yang diantisipasi, yang disebabkan oleh inflasi tenaga kerja dan dimulainya pembangunan rumah, bersaing dengan peningkatan pasokan yang didorong oleh pendapatan baru yang kuat.

Tarif reasuransi bencana Eropa sedang meningkat, dengan kenaikan satu digit  lebih tinggi secara keseluruhan dan bahkan lebih tinggi untuk akun yang terdampak kerugian. Pengaruh perusahaan reasuransi besar Eropa menyeimbangkan pertumbuhan ini, bersamaan dengan penyesuaian dalam model RMS yang baru. AS terus menawarkan pengembalian reasuransi bencana yang diharapkan tertinggi.

Perlu dicatat bahwa kombinasi titik lampiran yang tinggi pada tahun 2023 dan peristiwa cuaca ekstrem, termasuk lebih dari dua puluh peristiwa senilai US$1 miliar, telah berdampak buruk pada perusahaan asuransi geg mutual kecil di Midwest. Para perusahaan asuransi ini dilaporkan kesulitan menyesuaikan tarif secara memadai untuk menampung biaya reasuransi yang lebih tinggi.

Reasuransi kecelakaan sedang mengalami kondisi yang ketat, terutama terlihat dari penurunan komisi pemberian. Para eksekutif memperkirakan penurunan komisi pemberian menjadi 27,5-30,0% dari kisaran sebelumnya 30-35%, ditambah dengan peningkatan terus-menerus dalam tarif kecelakaan primer.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post TWIA Akan Perpanjang Reasuransi di Tengah Korporasi yang Kekurangan Dana
Next Post Bank Muamalat dan Pos Indonesia Kerja Sama Pendaftaran Haji Reguler

Member Login

or