1
1

Tren Hardening Industri Asuransi AS Diperkirakan Berlanjut pada 2022

Media Asuransi JAKARTA – Swiss Re Institute memperkirakan tren hardening di industri asuransi Amerika Serikat bakal berlanjut pada tahun 2022 seiring dengan potensi lonjakan inflasi ekonomi dan berlangsungnya inflasi sosial.

Mengutip International Risk Management and Insurance Society (IRMI), hard market adalah kondisi siklus pasar di saat terjadi peningkatan premi tetapi di sisi lain terjadi penurunan kapasitas untuk sebagian besar jenis asuransi. Kondisi tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor antara lain kinerja investasi perusahaan asuransi yang turun, meningkatnya kerugian, dan intervensi regulasi yang dianggap bertentangan dengan kepentingan perusahaan asuransi. 

Swiss Re mengutip survei terbaru CIAB yang melaporkan bahwa kenaikan tarif rata-rata di lini komersial sedikit meningkat menjadi 8,9% pada kuartal III/2021 dibandingkan dengan 8,3% pada kuartal II/2021. Hasil survei ini diperkuat oleh Indeks IVANS pada November 2021 yang menunjukkan peningkatan tarif perpanjangan di lini mobil komersial, kebijakan pemilik bisnis, kewajiban umum, dan juga penurunan yang lamban di kompensasi pekerja.

|Baca juga: Ini Dia 3 Megatren Terbesar yang Dihadapi Industri Asuransi Global pada 2022

Data sejak 1 Januari 2022 juga menunjukkan adanya peningkatan tarif perpanjangan reasuransi. Contohnya pada indeks tingkat tarif properti global Guy Carpenter yang naik 10,8% secara tahunan.

Pada lini komersial, Swiss Re memperkirakan kenaikan suku bunga yang kuat bakal berlanjut pada tahun 2022. Tantangan terhadap profitabilitas industri asuransi meningkat dari berbagai situasi yaitu lonjakan inflasi ekonomi yang terjadi, peningkatan eksposur kerugian terkait iklim dan inflasi sosial yang sedang berlangsung, kinerja hasil investasi yang rendah, dan gangguan berkelanjutan pada operasi bisnis akibat pandemi serta perilaku konsumen.

Sementara itu pada lini individu mengalami ketertinggalan dari lini komersial dalam mengajukan kenaikan tarif, meski tetap berusaha untuk mengerjakannya dalam rangka mengejar tren biaya kerugian. Misalnya pada mobil pribadi, perusahaan asuransi menyadari perlunya kenaikan tarif tetapi menghadapi rintangan dalam mewujudkannya. Hal ini terutama berlaku di negara bagian dengan kebijakan persetujuan sebelumnya yang pengajuannya terdiri dari hampir 45% dari premi mobil pribadi nasional.

Di negara seperti ini, terang Swiss Re, operator akan menghadapi kesulitan hasil underwriting jika ada penundaan yang signifikan dalam mendapatkan persetujuan kenaikan tarif atau jika regulator mengharuskan penggunaan riwayat kerugian tahun 2020, yang merefleksikan pandemi, dalam pengajuan tarif. Contohnya, California menggunakan metode periode 1 tahun ke belakang dalam analisis pengajuan tarif dan tidak menyetujui kenaikan tarif pada 2021. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Outlook Trimegah Sekuritas Dinaikkan Jadi Stabil dari Negatif
Next Post Asyik! Insentif PPnBM Kendaraan Bermotor Diperpanjang  

Member Login

or