1
1

Tren Moderasi Tingkat Inflasi Diperkirakan Berlanjut

Ilustrasi Inflasi | Foto: Doc
 

Media Asuransi, JAKARTA – Tren moderasi tingkat inflasi diperkirakan akan berlanjut ke depan seiring dengan realisasi inflasi bulan Januari 2023 yang melandai menjadi 5,3% dari 5,5% pada Desember 2022.

Melalui Daily Write Up bertajuk Macro Update – January’s inflation update: Showing a moderation trend, ekonom Mirae Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, mengatakan bahwa inflasi Indonesia tercatat melandai menjadi 5,3% di bulan Januari (vs 5,5% yoy di bulan Desember), lebih rendah dari ekspektasi konsensus sebesar 5,4% yoy.

|Baca juga: Inflasi Januari 2023 Capai 5,28 Persen Yoy

Inflasi yang lebih rendah, jelas dia, baik secara tahunan maupun bulanan didorong oleh faktor musiman, menyusul tingginya inflasi di bulan Desember bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. “Kami melihat angka inflasi secara keseluruhan di bulan Januari dapat dikelola dan menunjukkan tren moderasi ke depan,” katanya.

Rully melanjutkan komponen inflasi pangan bergejolak meningkat  menjadi 5,7% yoy di bulan Januari (vs 5,6% yoy di bulan Desember), atau 1,4% mom (vs 2,2% mom di bulan Desember).

Berdasar data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, sejumlah harga pangan terus meningkat pada Januari, antara lain beras, cabai merah, dan cabai rawit. “Kami menilai volatilitas harga pangan akan tetap menjadi risiko terbesar bagi inflasi domestik ke depan,” tuturnya.

Menurut Rully, BI telah memberikan sinyal kuat bahwa kenaikan suku bunga kebijakan sebesar 25bps menjadi 5,75% bulan Januari lalu akan menjadi kenaikan suku bunga kebijakan terakhir oleh BI selama siklus pengetatan moneter saat ini.

Di sisi lain, sambung Rully, bauran kebijakan lainnya fokus pada pertumbuhan. BI tetap berkomitmen untuk memastikan kecukupan likuiditas perbankan untuk mendukung pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebagai bagian dari kebijakan makroprudensial yang akomodatif.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Taspen Life Diganjar Peringkat idA- Outlook Stabil
Next Post Kemendag: Harga Referensi CPO Turun, ini Penyebabnya

Member Login

or