1
1

Tren Pergerakan Rupiah Diperkirakan Masih Positif

Perdagangan Valuta Asing. | Foto: Ist
Media Asuransi, JAKARTA – Tren pergerakan rupiah terhadap dolar AS dinilai masih positif, ditopang oleh kondisi ekonomi Indonesia yang kuat serta kenaikan FFR yang lebih terukur ke depan.

Melalui Daily Write Up bertajuk Macro Tracker – Global market updates: The Fed nearing the end of tightening cycle, ekonom Mirae Sekuritas Rully Wisnubroto menjelaskan inflasi IHK AS menurun menjadi 6,5% YoY pada bulan Desember, sesuai ekspektasi (vs. 7,1% YoY di bulan November), inflasi tahunan terendah sejak Oktober 2021.

|Baca juga: Rupiah Berpotensi Menguat ke Level Rp15.050

“Penurunan harga bensin yang signifikan menjadi faktor utama penurunan inflasi di AS, turun hingga mencapai 9,4% MoM, setelah sempat melonjak melampaui USD5/galon pada pertengahan 2022.”

Dengan tren inflasi AS yang menurun secara konsisten, dia percaya bahwa Fed saat ini mendekati akhir dari siklus pengetatan moneter.

Rully memperkirakan FFR akan mencapai puncaknya pada 5,0% pada pertemuan FOMC pada 21-22 Maret dan akan bertahan pada posisi tersebut hingga akhir tahun. Indeks USD (DXY) terus menurun, diperdagangkan di 101,97 (terdepresiasi 1,5% YTD) kemarin, seiring ekspektasi kenaikan Fed Funds Rate yang lebih moderat ke depan.

Menurutnya, surplus perdagangan Indonesia cukup solid pada FY22 mencapai USD54,5 miliar (vs. USD35,4 miliar di FY21), didukung oleh kinerja ekspor yang sangat baik sebesar USD292,0 miliar, tumbuh 26,1% dibandingkan dengan FY21 sementara impor meningkat sebesar 21,1% selama periode yang sama sebesar USD237.5 miliar.

“Kami masih melihat tren positif Rupiah terhadap USD, ditopang oleh kondisi ekonomi Indonesia yang kuat serta kenaikan FFR yang lebih terukur ke depan.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Malang Diguncang Gempa M 5.1 tak Berpotensi Tsunami
Next Post Deretan Atlet Profesional Menjaga Diri dengan Asuransi

Member Login

or