Media Asuransi, JAKARTA — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance menargetkan pertumbuhan premi sebesar 11,6 persen hingga akhir 2025. Untuk mencapai target tersebut, perseroan mulai memperluas fokus bisnis dengan mendorong penjualan dari segmen individu, di samping memperkuat pasar korporasi yang selama ini menjadi tumpuan utama.
Presiden Direktur Tugu Insurance Adi Pramana mengatakan pihaknya berupaya melakukan diversifikasi segmen penjualan agar tidak bergantung pada satu saluran distribusi saja. Ia menegaskan TUGU tengah menyiapkan strategi untuk menghidupkan kembali lini produk asuransi individu yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan besar.
|Baca juga: Bank Permata ‘Gercep’ Rombak Direksi Usai Ditinggal Abdy Dharma, Siapa Penggantinya?
|Baca juga: Direktur Keuangan UOB Indonesia Mengundurkan Diri, Begini Penjelasan Manajemen
“Kita inginnya tidak cuman dari channel tertentu ya, tapi at the end kalau bisa diversifikasi itu lebih baik. Sebenarnya kita juga ingin relaunching yang individual account kita itu, karena account individu ini juga lebih growth,” ujar Adi, dalam acara Media Gathering di Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025.
Adi mengakui kontribusi segmen individu saat ini masih kecil, di bawah 10 persen dari total penjualan premi TUGU. Meski demikian, ia menargetkan proporsi penjualan dari segmen ini bisa meningkat di atas 10 persen dalam waktu dekat.
“Karena dari situ nanti kita bisa dapat skala ekonomis. Karena untuk pengembangan asuransi individu ini kita butuh infrastruktur dan butuh biaya yang tak sedikit,” kata Adi.
Berdasarkan data perusahaan, hingga Agustus 2025, Tugu Insurance membukukan pertumbuhan premi bruto sebesar 12 persen secara tahunan. Nilai premi yang dikantongi mencapai Rp4,64 triliun, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,11 triliun.
|Baca juga: Kementerian BUMN Jadi Badan, Legislator: Bisa Lebih Gesit Mengambil Keputusan Bisnis!
|Baca juga: Taksi Green SM Gandeng Oona Insurance, Tawarkan Asuransi Rp1.000 untuk Penumpang
Adi menjelaskan pertumbuhan tersebut ditopang terutama oleh lini bisnis asuransi properti yang mencatat lonjakan 45 persen (yoy). Selain itu, segmen penerbangan juga turut berkontribusi signifikan terhadap kenaikan premi tahun ini.
“Pertama dari properti, lalu aviation juga cukup tinggi,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News