Media Asuransi, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham PT Tunas Ridean Tbk (TURI) menyetujui pembagian dividen final tahun buku 2021 sebesar Rp267,84 miliar atau setara Rp48 per saham.
Dalam RUPS tersebut, pemegang saham memutuskan laba yang diatribusikan pemegang saham Grup Tunas untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2021 Rp538,5 miliar. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp267,84 miliar akan dibayarkan sebagai dividen final tunai untuk dibagikan kepada 5.580.000.000 saham yang telah dikeluarkan Perseroan atau sebesar Rp48 per saham dimana sebesar Rp161,82 miliar atau sebesar Rp29 per saham telah dibayarkan sebagai dividen interim pada bulan Desember 2021.
“Sehingga sisanya sebesar Rp106,02 miliar atau Rp19 per saham akan dibayarkan sebagai dividen final,” kata Direktur Utama TURI Rico Adisurja Setiawan.
|Baca juga: IPCM Bagikan Deviden Interim Rp18,15 Miliar
Rico melaporkan Kinerja Keuangan perseroan untuk tahun buku 2021 memperoleh pencapaian yang baik sepanjang tahun 2021. Pendapatan bersih Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp12,2 triliun naik 45% dari tahun sebelumnya, sementara laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Rp538,5 miliar naik 1.158%.
Laba per saham juga naik 1.158% menjadi Rp97. Laba Grup dari bisnis otomotif naik 155% menjadi Rp402,9 miliar dikarenakan terjadinya kenaikan penjualan. Pasar mobil nasional naik 49% menjadi 863.348 unit, sementara penjualan mobil Grup naik 48% menjadi 35.623 unit. Pasar nasional perdagangan motor naik 38% menjadi 5,1 juta unit.
Penjualan sepeda motor Grup, naik 58% menjadi 217.939 unit selama tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021. Kontribusi Laba bisnis rental turun 33% sebesar Rp15,1 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan jumlah unit yang terikat kontrak baru dan nilai pelepasan unit yang lebih rendah di awal tahun. Jumlah armada rental naik pada kuartal terakhir tahun 2021 menjadi 7.732 unit.
Perusahaan asosiasi yang 49% sahamnya dimiliki Grup, Mandiri Tunas Finance, memberikan kontribusi laba sebesar Rp120,5 miliar, dibandingkan rugi tahun sebelumnya sebesar Rp147,0 miliar terutama disebabkan dari pemulihan pendapatan bunga bersih akibat dari peningkatan pembiayaan baru. Jumlah pembiayaan baru naik 23% menjadi Rp20,6 triliun.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News