Media Asuransi – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) pada perdagangan Jumat (18/6/2021). Penghentian ini seiring dengan langkah perseroan menunda pembayaran kupon sukuk global. Saham GIAA pun tak bergeming dari level kemarin Rp222. Sepanjang 2021, saham GIAA telah turun 44,78 persen.
Hingga berita ini diturunkan, BEI belum mengeluarkan keterangan resmi terkait suspensi saham GIAA yang telah dilakukan sejak sesi I perdagangan. Namun demikian, suspensi tersebut terpantau dalam sistem perdagangan saham secara online sehingga investor tidak bisa mentransaksikan saham GIAA.
Masalah keuangan yang sedang dihadapi oleh maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (“Perseroan”) sebagai dampak pandemi Covid-19, membuat emiten berkode saham GIAA tersebut harus menunda pembayaran atas jumlah pembagian berkala alias kupon sukuk global senilai US$500 juta. Pembayaran kupon tersebut seharusnya jatuh pada tanggal 3 Juni 2021.
Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (18/6/2021), Manajemen GIAA menyatakan sedang bekerja keras dalam upaya memastikan dukungan yang memadai atas kegiatan operasional penerbangan yang saat ini berjalan dan melakukan pengelolaan keuangan dengan penuh kehatihatian, mengingat GIAA terus memastikan kelancaran perjalanan udara di tengah kondisi yang masih menantang.
|Baca Juga:
- Garuda Indonesia (GIAA) Tunda Pembayaran Kupon Sukuk Global
- Sepekan, Saham Garuda Anjlok 16% Usai Penawaran Pensiun Dini Karyawan
- BEI Bekukan Perdagangan Saham DCII
“Mempertimbangkan kondisi saat ini, serta guna memastikan Perseroan dapat melewati pandemi dan keluar sebagai maskapai yang kuat dan sehat, Perseroan pada hari ini (Kamis), dengan berat hati mengumumkan untuk melakukan penundaan pembayaran atas Jumlah Pembagian Berkala yang jatuh tempo pada 3 Juni berdasarkan US$500.000.000 Garuda Indonesia Global Sukuk Limited Trust Certificate Jatuh Tempo 2023 (“Sukuk”),” tulis Manajemen GIAA.
Terlepas dari keputusan ini, GIAA berharap dapat terus menyediakan layanan penerbangan yang aman, andal, dan berkualitas untuk Indonesia dan pengguna jasa perjalanan umum. Perseroan juga mengumumkan penunjukan Guggenheim Securities, LLC, sebagai konsultan keuangan yang bekerja sama dengan konsultan-konsultan GIAA saat ini, PT Mandiri Sekuritas, Cleary Gottlieb Steen & Hamilton LLP dan Assegaf Hamzah & Partners, untuk mendukung GIAA yang terus mengevaluasi alternatif-alternatif strategis.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan GIAA sangat mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari para pemegang Sukuk selama masa yang penuh tantangan ini.
“Kami juga dengan ini mengumumkan bahwa Garuda telah menunjuk konsultan keuangan Guggenheim Securities ke dalam daftar konsultan untuk membantu kami mengatasi tantangan yang sedang berlangsung akibat pandemi Covid-19. Kami percaya tim konsultan yang telah kami bentuk merupakan susunan terbaik untuk mendukung kami keluar dari pandemi sebagai maskapai dengan kinerja yang baik dan struktur permodalan yang kuat.” Wan/Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News