1
1

UOB Berkomitmen Penuhi Target Nol Bersih Tahun 2050

Kiri ke kanan: Mr Frederick Chin,Head, Group Wholesale Banking and Markets, Mr Wee Ee Cheong, Deputy Chairman and Chief Executive Officer, Mr Eric Lim, Chief Sustainability Officer, and Mr Chan Kok Seong, Chief Risk Officer

Media Asuransi, JAKARTA – UOB mengumumkan komitmen bersama untuk mencapai nol bersih pada tahun 2050. Hal tersebut memperkuat tujuan UOB untuk mendukung transisi adil yang memajukan pembangunan sosial ekonomi berkelanjutan seiring dengan dekarbonisasi di Asia Tenggara.

Komitmen UOB meliputi enam sektor yang mencakup sekitar 60 persen dari portofolio pinjaman korporasinya. Keenam sektor tersebut adalah listrik, otomotif, minyak dan gas, yang merupakan bagian dari rantai nilai energi, serta real estate, konstruksi, dan baja, yang merupakan bagian dari rantai nilai lingkungan yang dibangun.

Deputy Chairman dan Chief Executive Officer UOB, Wee Ee Cheong, mengatakan bahwa di Asia Tenggara, target nol bersih yang telah ditetapkan harus berjalan beriringan dengan transisi yang teratur dan inklusif untuk mempertimbangkan tantangan sosial ekonomi. Bahkan saat mengurangi jejak karbon, pihaknya harus memastikan bahwa kehidupan dan mata pencaharian masyarakat dapat terus membaik.

“Menyeimbangkan pertumbuhan dengan tanggung jawab dalam upaya mencapai nol bersih adalah hal yang penting. Target kami ini memang ambisius, namun realistis, dan juga memenuhi tujuan global nol bersih untuk ASEAN,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 7 Oktober 2022.

Sementara itu, Presiden Direktur UOB Indonesia, Hendra Gunawan, mengatakan bahwa selaras dengan komitmen jangka panjang UOB Group, pihaknya terus memadukan prinsip-prinsip ESG kepada rencana dan strategi bisnis perusahaan. “UOB Indonesia mendukung nasabah dalam transisi menuju perekonomian karbon rendah guna mendukung target pemerintah mengurangi emisi dan menjalankan strategi ketangguhan iklim, yang mencakup aspirasi untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat dari itu. Dengan perkiraan 66,6 persen penduduk Indonesia tinggal di daerah perkotaan pada tahun 20351, kami terus mendukung inisiatif tersebut seperti efisiensi energi, tenaga surya, pengelolaan sampah, serta daur ulang plastic yang ramah lingkungan,” jelasnya.

Dengan jaringan dan konektivitas regional UOB yang kuat, UOB Indonesia berharap dapat membantu menghubungkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia seiring dengan upaya perseroan dalam berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hijau Indonesia yang berkelanjutan. Selain itu, UOB berkomitmen untuk tidak lagi terlibat dalam pembiayaan untuk sektor batubara termal pada tahun 2039. Hal ini lebih penting daripada larangan yang ada terkait pembiayaan proyek baru greenfield atau perluasan pembangkit listrik tenaga batu bara dan tambang batu bara termal.

UOB terus mengintegrasikan rencana nol bersih ke dalam strategi bisnis perusahaan dan akan meningkatkan upaya dalam menjalin kerja sama dengan nasabah dan pemangku kepentingan lainnya menuju dekarbonisasi. UOB akan melakukan pelaporan tahunan untuk melacak kemajuan terhadap komitmen nol bersih perusahaan. Seiring waktu, UOB akan memperluas cakupan target untuk memasukkan sektor tambahan seiring dengan tersedianya data dan skenario iklim.

Berpegang teguh pada komitmen dekarbonisasi regional dan global, UOB telah bergabung dengan Net-Zero Banking Alliance (NZBA)2, yang terdiri dari 121 bank dari 41 negara dengan aset perbankan global senilai US$70 triliun.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI Prakirakan Kinerja Ekonomi Indonesia Terus Menguat
Next Post Tak Melulu tentang Literasi

Member Login

or