Media Asuransi, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah membuka suspensi saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) pada perdagangan hari ini, Jumat, 25 Juli 2025. Walau telah masuk papan pemantauan khusus (FCA), namun saham CDIA masih mengalami kenaikan.
Saham CDIA mengalami kenaikan 9,90 persen ke posisi Rp1.665 per saham hingga sesi I dan tetap di harga itu hingga akhir perdagangan hari ini. Dalam sepekan, saham CDIA telah naik 37,04 persen.
|Baca juga: Chandra Daya Investasi (CDIA) Tambah 2 Unit Kapal Baru
Perusahaan ini bergerak di bidang infrastruktur industri, khususnya dalam energi, logistik, air, serta fasilitas penyimpanan dan kepelabuhanan.
Dari segi bisnis, CDIA melalui anak perusahaan memiliki empat sektor utama, yaitu pilar energi, pilar logistik, pilar kepelabuhan dan penyimpanan, hingga pilar air. Lini bisnis yang disasar bekerja sama dengan entitas induk dan perusahaan di lingkup Barito Group.
Melalui anak usaha PT Krakatau Chandra Energi (KCE), CDIA menyediakan suplai listrik di Kawasan Industri Krakatau (KIK) Cilegon, Banten, dengan jaringan pelanggan yang mencakup industri, rumah tangga, hingga instansi pemerintah. KCE mengoperasikan berbagai fasilitas pembangkit termasuk PLTGU 120 MW, PLTS 2,2 MWp, dan jaringan distribusi tegangan menengah hingga rendah.
|Baca juga: IPO Chandra Daya Investasi (CDIA) Alami Oversubscription hingga 563,64 Kali
KCE bersama Krakatau Posco mengelola PLTGU 200 MW yang memanfaatkan off gas sebagai sumber energi. KCE juga bermain di kendaraan listrik dengan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa lokasi strategis.
CDIA juga memiliki anak usaha di sektor logistik, yaitu PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim yang mengoperasikan tujuh kapal khusus untuk pengangkutan bahan kimia dan gas, sementara mitra entitas asosiasi SBL mengelola logistik darat dengan 155 unit armada truk yang melayani pengangkutan, pergudangan, hingga ekspor-impor.
Demi mendukung kelancaran distribusi, anak usaha PT Redeco Petrolin Utama menyediakan layanan pelabuhan dan penyimpanan, seperti dermaga berkapasitas hingga 35.000 DWT dan 72 tangki penyimpanan dengan total volume 130.000 m&³3;. RPU juga menyediakan layanan pemesanan dan pengambilan produk secara digital untuk meningkatkan efisiensi logistik pelanggan.
CDIA melalui PT Krakatau Tirta Industri menyediakan air bersih ke wilayah Cilegon dan Gresik dengan total kapasitas pengolahan lebih dari 3.400 liter per detik. KTI juga terus mengembangkan fasilitas air demin, daur ulang, dan pengolahan limbah menggunakan teknologi mutakhir seperti membran, ultrafiltrasi, dan biological treatment untuk mendukung kebutuhan industri dan masyarakat.
Dari bisnisnya ini, Chandra Daya Investasi membukukan laba bersih sebesar US$32,69 juta atau sekitar Rp533,3 miliar per Desember 2024 atau naik dari periode yang sama pada 2023 sebesar US$1,87 juta. Adapun, penjualannya tercatat sebesar US$102,25 juta, naik dari sebelumnya US$75,76 miliar.
Dengan bergabungnya Danantara dan Indonesia Investment Authority (INA) dalam pembangunan pabrik kimia senilai US$800 juta, prospek saham CDIA makin bagus.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News