1
1

Volatilitas Pasar Berlanjut, Investor Disarankan Tetap Wait and See

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama menyarankan investor untuk wait and see menghadapi kondisi pasar yang masih sideways dipengaruhi oleh volatilitas yang masih berlanjut.

Dikutip dari Weekly Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta Utama menerangkan kinerja IDX Composite (IHSG) dalam sepekan terakhir bergerak volatil ditutup melemah sebesar 0,45% ke level 6.880. Pergerakan yang volatil itu, dipengaruhi oleh rilis data PDB Indonesia Full Year yang meningkat sebesar 5,31% pada 2022.

“Dengan tingkat Consumer Spending yang masih terjaga dan diuntungkan dari harga komoditas global yang mengangkat ekspor. Sehingga membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid.”

|Baca juga: MARKET BRIEF: IHSG Menguat di Tengah Aksi Net Sell Asing 

Namun dengan sentimen global yang relatif menunjukan tren negatif, Infovesta melihat hal itu akan membuat pergerakan indeks ditutup melemah. Dari China, rilis data inflasi YoY China mengalami peningkatan sebesar 2,1% (vs 1,8% pada Desember 2022). Peningkatan inflasi dipengaruhi pasca tahun baru dan imlek di China, mendorong harga makanan dan non-makanan naik lebih tinggi.

Sedangkan dari AS, rilis data klaim pengangguran mengalami peningkatan sebesar 196.000 orang dalam pekan yang berakhir 4 Februari. Namun dengan angka terbaru pada pasar tenaga kerja mengalami peningkatan, memberi tekanan pada laju pergerakan indeks.

Sedangkan pada pasar obligasi, Infovesta Government Bond Index dalam sepekan terakhir mengalami peningkatan sebesar 0,07% ke level 9.764. Sentimen penggerak pasar obligasi, dari AS, ketika ketenagakerjaan AS menunjukan penguat dan bertahan.

The Fed akan meningkatkan level terminal ratenya. Pelaku pasar mengestimasikan The Fed masih terus menaikan suku bunganya dengan kisaran sebesar 25 Bps menjadi 4,75%-5,00%.

“Melihat pergerakan pasar ke depan, pada pasar saham investor diharapkan untuk wait and see, mengingat pergerakan indeks masih sideways dipengaruhi oleh tensi volatilitas yang masih berlanjut. Sedangkan pada pasar obligasi, investor diharapkan tetap memperhatikan langkah Bank Sentral, terutama kenaikan suku bunga yang masih berpotensi mengalami pengetatan.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Peringkat Trimegah Sekuritas Ditegaskan idA Outlook Stabil
Next Post Banjir di Makassar, 1.869 Jiwa Mengungsi

Member Login

or