1
1

Wacana Subsidi BBM Dicabut, Asuransi Kendaraan Bakal ‘Kena Getah’?

Ilustrasi. | Foto: MPMInsurance

Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Yulius Bhayangkara menilai dampak dicabutnya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap industri asuransi terutama produk asuransi kendaraan tidak akan signifikan dalam jangka pendek. Pernyataannya sejalan dengan adanya wacana penghapusan subsidi BBM oleh pemerintah.

Menurut Yulius, pengaruh pencabutan subsidi BBM nantinya akan lebih berdampak pada segmen kendaraan murah. Namun hal tersebut tentunya tidak secara langsung memengaruhi pembelian asuransi.

|Baca juga: Rasio Modal Asuransi Asei Terjun Bebas, Ada Apa?

|Baca juga: Gelar Panel Diskusi BUSS ke-2, APPARINDO: Kapasitas Reasuransi Masih Bisa Ditingkatkan via Penggabungan!

“Kalau BBM, itu dampaknya lebih pada ekonomi nasional, tetapi tidak langsung memengaruhi kita (industri asuransi). Segmen kendaraan yang menerima subsidi biasanya adalah mobil dan motor low cost. Jadi, jika subsidi dicabut, mobil segmen atas tidak akan terlalu terdampak,” jelas Yulius, kepada Media Asuransi, di Jakarta, Selasa, 24 September 2024.

Yulius menilai langkah pemerintah mencabut subsidi BBM dapat menjadi peluang bagi pertumbuhan kendaraan listrik. Menurutnya, kebijakan ini berpotensi meningkatkan penggunaan mobil listrik.

|Baca juga: Sah! Randy Lianggara Jadi Bos Baru Sun Life di Pasar Berkembang Asia

|Baca juga: BCA Umumkan Penerima Program Gebyar Hadiah BCA

Dia tetap optimistis pemerintah mengambil keputusan tersebut karena adanya tekanan besar terkait pembiayaan subsidi. Jika subsidi dicabut, masyarakat diharapkan dapat beralih ke kendaraan listrik yang lebih terjangkau.

Lebih lanjut, Yulius menjelaskan, selama masyarakat Indonesia masih tertarik untuk membeli kendaraan maka asuransi kendaraan akan tetap dibutuhkan. “Asuransi itu kan melekat pada kendaraan. Jadi, selama orang masih membeli kendaraan, asuransi akan terus terjual,” ujarnya.

|Baca juga: APARI Jadi Tuan Rumah Dive-In Festival 2024 di Indonesia

|Baca juga: Top! Tugu Insurance Boyong Penghargaan Asuransi Paling Efisien di BIFA 2024

Namun, ia mengingatkan potensi masalah baru dapat muncul jika penghapusan subsidi membuat masyarakat kesulitan membeli kendaraan. Menurutnya, dampak terhadap industri asuransi akan terasa jika aturan tersebut menyebabkan masyarakat tidak lagi mampu membeli kendaraan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Diprediksi Mixed, Ajaib Rekomendasikan Saham AKRA, ANTM, ADRO
Next Post Prapenjualan Membaik, Fitch Revisi Outlook Alam Sutera (ASRI) Jadi Stabil

Member Login

or